BACA JUGA:5 Provinsi dengan Gaji Buruh Terendah di Indonesia, Paling Rendah Ada di Sumatera
BACA JUGA:Buruan Daftar! Kementerian Kominfo Siapkan 4.215 Formasi CPNS 2024
4. Tertarik pada Cahaya
Laron memiliki perilaku yang khas, yaitu tertarik pada cahaya. Fenomena ini dikenal sebagai *fototaksis positif*, di mana mereka bergerak menuju sumber cahaya.
Ini adalah alasan mengapa laron sering terlihat berkerumun di sekitar lampu-lampu luar ruangan atau di dalam rumah.
Menariknya, perilaku ini bukan karena mereka "menyukai" cahaya, tetapi lebih karena insting untuk mencari tempat terbuka untuk kawin.
5. Kerentanan Terhadap Pemangsa
Ketika laron muncul dalam jumlah besar, mereka menjadi santapan bagi berbagai jenis hewan, termasuk burung, kelelawar, dan serangga lainnya. Selain itu, di beberapa budaya, laron juga dikonsumsi oleh manusia sebagai sumber protein.
Meskipun keberadaannya hanya sementara, kehadiran laron memiliki dampak ekologi yang signifikan, terutama sebagai sumber makanan dalam rantai makanan.
BACA JUGA: Wujudkan Satu Data Indonesia, Sekda Wajib OPD Lakukan Ini
BACA JUGA: Pemeriksaan 20 Saksi Replanting Sawit, Jaksa Tunggu Hasil Ahli
6. Manfaat dan Dampak Laron
Meskipun laron sering dianggap sebagai hama, mereka juga memiliki peran penting dalam ekosistem. Sebagai bagian dari rayap, laron membantu dalam proses dekomposisi bahan organik seperti kayu dan dedaunan, yang penting untuk siklus nutrisi di alam.
Namun, rayap juga bisa merusak struktur kayu, sehingga kehadiran laron sering kali menimbulkan kekhawatiran bagi pemilik rumah.
7. Cara Mengendalikan Laron
Karena perilaku mereka yang tertarik pada cahaya, salah satu cara untuk mengendalikan laron adalah dengan mematikan lampu-lampu yang tidak diperlukan, terutama di luar rumah.