KORANRB.ID - Pada abad ke-16, di tengah kekacauan dan intrik yang mendominasi Jepang selama periode Sengoku, muncul sosok yang sangat unik dalam sejarah negara ini—seorang pria Afrika yang menjadi samurai terhormat.
Yasuke, begitu dia dikenal, membawa kisah yang luar biasa tentang keberanian, kesetiaan, dan penerimaan budaya di tanah yang sangat jauh dari tempat asalnya.
Yasuke diperkirakan tiba di Jepang pada tahun 1579, dibawa oleh seorang misionaris Jesuit asal Italia bernama Alessandro Valignano.
Pada masa itu, Jesuit aktif dalam misi mereka menyebarkan agama Kristen di Asia, termasuk Jepang, dan Yasuke diduga adalah salah satu pengawal atau pelayan Valignano.
BACA JUGA:Rp 7,7 Miliar, 220 Kades dan Lurah di Bengkulu Utara Dapat Tornas Baru
BACA JUGA:DPR RI Dinilai Kangkangi Putusan MK, Mahasiswa Bengkulu Kembali Demo DPRD
Asal usul Yasuke masih menjadi misteri hingga kini; ada spekulasi bahwa ia mungkin berasal dari wilayah Mozambik atau Sudan.
Ketika Yasuke tiba di Jepang, tingginya yang luar biasa sekitar 188 cm (sangat tinggi menurut standar Jepang pada waktu itu), serta kulitnya yang gelap, menarik perhatian masyarakat setempat.
Banyak orang yang penasaran dan berusaha melihat pria yang dianggap "aneh" ini. Ketika Yasuke diperkenalkan kepada Oda Nobunaga, seorang daimyo yang berkuasa dan ambisius, Nobunaga sangat terkesan.
Nobunaga, yang dikenal sebagai tokoh yang terbuka terhadap hal-hal baru, tidak hanya tertarik dengan fisik Yasuke, tetapi juga dengan kekuatan dan keterampilannya.
BACA JUGA:Dalam 2 Pekan, 10 Pengedar Narkoba Diamankan Polres Rejang Lebong
BACA JUGA:Tersenyum Lepas, 3 Tersangka Korupsi Dana BOS MAN 2 Kepahiang Dilimpahkan
Oda Nobunaga memiliki visi untuk menyatukan Jepang yang terpecah belah, dan dia mengumpulkan orang-orang berbakat di sekelilingnya untuk mencapai tujuan ini.
Yasuke, dengan kekuatan dan kemampuan tempurnya yang mengesankan, segera menjadi favorit Nobunaga.
Yasuke diberi status sebagai samurai, sebuah kehormatan yang sangat besar, terutama mengingat dia adalah orang asing di tanah Jepang.