KORANRB.ID - Kebohongan adalah fenomena yang telah menjadi bagian dari interaksi manusia.
Sebagai makhluk sosial, kita sering berhadapan dengan situasi di mana kita harus menentukan apakah seseorang sedang berkata jujur atau berbohong.
Salah satu cara yang menarik untuk mendeteksi kebohongan adalah melalui gerakan mata.
Psikologi telah lama mempelajari hubungan antara gerakan mata dan kebohongan, bagaimana otak manusia bekerja ketika seseorang berbohong.
Bagaimana gerakan mata dapat menjadi indikator kebohongan?
Mata sering disebut sebagai "jendela jiwa," dan dalam konteks kebohongan, ungkapan ini bisa diambil secara harfiah.
BACA JUGA:Pentingnya Emotional Selling dalam Pengembangan Bisnis
BACA JUGA:Didampingi 5 Parpol Pengusung Ke KPU, Teddy - Gustianto Ajak Simpatisan Berpolitik Santai
Ketika seseorang berbicara, otak mereka bekerja untuk mengakses informasi dan merangkai kata-kata.
Proses ini sering kali disertai dengan gerakan mata tertentu yang dapat menunjukkan apakah seseorang sedang mengakses memori atau menciptakan informasi baru, yang mungkin merupakan tanda kebohongan.
Berikut ini adalah, tanda-tanda Kebohongan dari Gerakan Mata.
1. Gerakan Mata ke Kanan Atas.
Gerakan mata ke kanan atas sering dikaitkan dengan konstruksi visual. Ketika seseorang melihat ke arah ini, mereka mungkin sedang membayangkan sesuatu yang belum pernah mereka lihat, yang bisa menjadi tanda bahwa mereka sedang menciptakan kebohongan.
2. Gerakan Mata ke Kiri Atas.
Sebaliknya, gerakan mata ke kiri atas sering dikaitkan dengan pengingatan visual.