KORANRB.ID – Jika anda berfikir kemenyan selalu kental dengan suasana mistis atau bagian dari upaya mengundang makhluk asral, ternyata kemenyanpun tidak sehoror itu.
Kemenyan merupakan salah satu bahan alami yang telah digunakan manusia selama berabad-abad.
Dimana aromanya yang khas dan berbagai manfaatnya membuat kemenyan menjadi bahan yang sangat penting dalam berbagai tradisi, ritual, dan pengobatan.
Kemenyan merupakan resin atau getah yang diambil dari pohon genus Boswellia, yang tumbuh di wilayah Afrika Timur, Timur Tengah, dan Asia Selatan.
BACA JUGA:5 Kota Favorit Tempat Orang Untuk Liburan di Indonesia, Gak Rugi Keluar Uang Lebih
Kemenyan dihasilkan melalui proses yang cukup panjang. Getah pohon Boswellia diambil dengan cara melukai kulit pohon secara hati-hati.
Setelah itu, getah yang keluar dari luka tersebut dibiarkan mengeras di permukaan pohon selama beberapa minggu. Getah yang sudah mengeras kemudian dipanen dan dikeringkan lagi sebelum dijual atau diolah lebih lanjut.
Proses pengambilan getah ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak merusak pohon. Pohon Boswellia yang terluka secara berlebihan dapat mati atau tidak dapat memproduksi getah lagi.
Oleh karena itu, keberlanjutan produksi kemenyan sangat tergantung pada praktik-praktik pengambilan getah yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
BACA JUGA:Sedang Terima SK Perpanjangan Jabatan, Mobil Kades di Bengkulu Tengah Terbakar
Penggunaan kemenyan sudah dikenal sejak zaman kuno. Dalam sejarah, kemenyan merupakan salah satu komoditas paling berharga dan menjadi bagian dari perdagangan rempah-rempah yang melibatkan bangsa Arab, India, Mesir, dan Eropa, dengan harga jual dunia dari dulu hingga saat ini masih tinggi.
Karena tidak sedikit produk big industry yang membutuhkan kemenyan sebagai bahan baku. Berikut 10 manfaat utama kemenyan bagi masyarakat luas yang jarang diketahui.
1 Bahan pelengkap Ritual Keagamaan dan Spiritual
Kemenyan banyak digunakan dalam upacara keagamaan dan ritual spiritual di berbagai budaya. Aroma kemenyan dipercaya dapat menciptakan suasana sakral, menenangkan pikiran, dan membantu dalam meditasi serta doa.
Di gereja-gereja Katolik, misalnya, kemenyan digunakan dalam liturgi untuk simbol doa yang naik ke surga.