BENGKULU, KORANRB.ID - Melihat potensi investasi di Bengkulu cukup tinggi, baik dari sektor industri, pariwisata dan keunggulan lainnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu tetap optimis agar potensi tersebut terus berkembang.
Bahkan, pada Jumat (17/11) lalu, puluhan investor lokal maupun internasional diundang ke Bengkulu, dalam agenda Bencoolen Regional Investment dan Ekonomic Forum (BRIEF).
BACA JUGA:Turnamen Bola Voli Kapolda Cup dan Memperebutkan Piala Gub Digelar
Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah, M.MA, mengatakan sebagai tindak lanjut dari kegiatan BRIEF tersebut, akan melakukan semacam pemaparan program/kegiatan atau ngedesk, terutama kabupaten/kota mengenai pokok-pokok investasi yang akan diperioritaskan untuk dikembangkan.
"Itukan paket dari kabupaten/kota. Jadi harus dibicarakan dulu, sehingga jika berhasil ada investor yang otonom mereka dipastikan juga meningkat," ucapnya, kemarin (22/11).
Dikatan Rohidin, salah satu proyek strategis nasional di level provinsi yang akan diperjuangkan agar bisa dikembangkan dan dilirik investor yakni pembangunan rel kereta api. Dirinya juga akan menginisiasi agar ada rapat terbatas (ratas) dengan Presiden RI, Joko Widodo.
BACA JUGA:Potensi Investasi di Bengkulu, Luar Biasa!
"Ratas ini sudah teragenda, tinggal menunggu waktu saja," ujarnya.
Berdasarkan data BRIEF yang dipaparkan Rohidin minggu lalu. Jalur yang akan dilewati yakni Kota Bengkulu - Bengkulu Tengah, Kepahiang - Rejang Lebong - Lubuk Linggau dengan panjang 249 kilometer. Estimasi nilai investasi USD 850 juta dengan skema bisnis Swasta, yang merupakan proyek atau project owner PT. Trans Rentang Nusantara.
"Itu yang akan kita perjuangkan bersama," imbuhnya.
BACA JUGA:Manna Expo jadi Jembatan Masuk Investasi ke BS
Selanjutnya, selain rel kereta api, ada dua proyek strategis lainnya yang juga ikut akan dikembangkan. Meliputi, pemanfaatan panas bumi, yakni proyek hulu lais geotermal. Selanjutnya, pembangunan tol Taba Penanjung - Lubuk Linggau. Direncanakan, tol ini akan melalui jalur Bengkulu Tengah - Kepahiang - Rejang Lebong - Lubuk Linggau. Estimasi investasi USD 2.143 miliar. Total Area 78,8 kilometer.
"Memang dilevel provinsi itu, yang strategis nasional di panas bumi, strategis itu di panas bumi, rel kreta api, dan tol. Itu yang strategis nasional ada tiga," ujarnya.
Sementara untuk proyek pembangunan Rumah Sakit Internasional yang direncanakan di Bengkulu Tengah, saat ini sudah pada tahap penandatangan Letter of Acceptance (LoA).
Rohidin mengatakan, tinggal menunggu keseriusan pihak investor terhadap pembangunan RS tersebut.
BACA JUGA:2023 Investasi di Bengkulu Utara Capai Rp 100 M lebih, Mayoritas Perkebunan dan Pertambangan
"Untuk rumah sakit, lahannya sudah tersedia. Namun kami masih melihat sejauh mana keseriusan pihak investor," tutupnya.
Ditambahkan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri, S.Sos, M.Kes, Pemrov Bengkulu akan terus berupaya untuk semakin membuka peluang investasi di Bengkulu.
Bahkan Pemprov Bengkulu juga akan memberikan kemudahan-kemudahan bagi semua pihak yang ingin berinvestasi. Baik dari pengurusan perizinan, penyediaan lahan, dan jaminan kemudahan lainnya.
“Bagi investor yang ingin ke Bengkulu kita berikan karpet merah. Masalah perizinan lahan kita bantu siapkan, lahan-lahan yang premium misalnya untuk pabrik-pabrik atau industri bisa dialokasikan pemerintah meskipun lahannya milik PT. Pelindo," jelas Isnan. (bil)