Tiket Timnas Indonesia Vs Australia Ludes Terjual, Suporter Siapkan 'Teror' Lawan

Senin 09 Sep 2024 - 14:55 WIB
Reporter : Heru Pramana Putra
Editor : Fazlul Rahman

KORANRB.ID - Lewat akun resminya Timnas Indonesia, tiket penjualan Indonesia Vs Australia round 3 kualifikasi Piala Dunia 2026 zona asia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Selasa 10 September 2024 pukul 19.00 WIB ludes terjual. 

PSSI sendiri, telah mendistribusikan penjualan tiket lewat aplikasi kitagaruda dan fitur Livin' Sukha lewat aplikasi Livin' Bank Mandiri. Tak disebutkan jumlah tiket resmi yang disiapkan saat laga Indonesia Vs Australia di SUGBK.

Namun, lewat sebuah laporan disebutkan PSSI hanya siapkan 65 ribu lembar tiket, dibagi dalam 4 kategori dengan rincian: 

1. Mandiri Premium West/East (VVIP) seharga Rp1,5 juta

2. Freeport Garuda West/East (VIP) seharga R1 juta

3. Astra Financial Garuda Nort/South (kelas I) seharga Rp550 ribu

4. Indomie Upper Garuda (kelas 2) seharga, Rp250 ribu 

BACA JUGA:Ini Daftar 30 Anggota DPRD Bengkulu Utara yang Dilantik, Hermedi Rian Ketua Sementara

Range harga termahal di angka Rp1,5 juta dan termurah Rp250 ribu. Tingginya harga tiket yang dijual PSSI, mengundang pro dan kontra.

Apalagi melihat tingginya harga tiket yang dijual PSSI, jauh lebih tinggi saat Arab Saudi menjadi tuan rumah.

Saat menjamu Indonesia, otoritas sepakbola di sana hanya membanderol harga tiket termurah di kisaran Rp41.700 - Rp62.200 saja. 

Mengenai mahalnya harga tiket yang dijual PSSI ini, Exco PSSI, Arya Sinulingga beralasan karena PSSI membutuhkan pembiyaan yang besar. Menurutnya, penjualan tiket saat Timnas bertanding di kandang menjadi salah satu sumber pendapatan utama. 

"Pembiayaan Timnas U16, U19, U23 dan Timnas wanita sangat besar. Belum lagi untuk keperluan TC. Terbesar pembiayaan itu untuk Timnas," kata Arya dalam sebuah keterangannya. 

BACA JUGA:Jenis Sayuran yang Bagus Ditanam di Pekarangan Rumah

Mengenai sponsor, menurutnya tak mampu menutup semua pembiayaan Timnas. "Pemasukan sponsor tak sebanding, baru 30 persen dari pembiayaan.  

Kategori :