BENGKULU, KORANRB.ID – Wujud serius Polresta Bengkulu mencegah para pelajar ikut terlibat geng motor, sebanyak 103 personil polisi diturunkan ke seluruh sekolah yang ada di Kota Bengkulu.
Kapolresta Bengkulu Kombes Deddy Nata S.Ik. mengatakan bahwa ada ratusan personil yang sudah diberikan arahan untuk melakukan penyuluhan kepada para pelajar dan terdiri dari personil Lantas, Binmas dan Bhabinkantibmas se Kota Bengkulu.
Para personil polisi yang diturunkan diberi tugas untuk menjadi pembina upacara saat pelaksanaan upacara bendera dan pada saat itulah memberikan penerangan terkait dengan bahaya geng motor serta ancaman hukumnya.
"Ini ada 40 personel di tambah 63 dari Bhabinkantibmas. kita arahkan mereka untuk memberikan sosialisasi ke sekolah-sekolah,", ungkap Deddy pada RB 4 September 2024.
BACA JUGA:Mobil Dosen Tertimpa Pohon Tumbang di Liku 9 Kepahiang
Harapannya dengan dilakukan penyuluhan secara terus menerus ini bisa menghentikan aksi geng motor yang membuat masyarakat resah.
“Besar harapan kita pelajar yang terlibat tauran bisa menjadi lebih baik lagi dan mereka adalah penerus bangsa,” jelas Deddy
Selain melakukan sosialisasi, ada kemungkinan para personil yang bertugas akan melakukan razia, seperti razia Surat Izin Mengemudi (SIM) dan razia barang bawaan di motor para pelajar.
Hal ini dilakukan guna memastikan tidak ada senjata tajam ataupun barang yang dapat membawakan keselamatan para pelajar.
BACA JUGA:Antisipasi Pelajar Terlibat Geng Motor di Kota Bengkulu, 103 Personel Polisi Dikerahkan ke Sekolah
BACA JUGA: Cegah Geng Motor dan Tindak Kejahatan, Ini Yang Dilakukan Polres Bengkulu Utara
"Nanti sasaran dari kita adalah pelajar SMP sederajat, bahkan kita juga akan gencarkan ke SMA agar mencegah hal yang tidak diinginkan tidak terjadi," ungkap Kapolresta.
Dengan dilakukannya upaya tersebut diharapkan keterlibatan pelajar dalam aksi geng motor yang kerap terjadi di Kota Bengkulu beberapa pekan terakhir akan dapat terselesaikan.
Sehingga tidak ada lagi kejadian-kejadian viral yang diduga dilakukan oleh para pelajar yang terlibat gangster, yang meresahkan masyarakat.
"Setiap malam kita juga terus perketat patroli mobile untuk memastikan tidak ada kelompok yang melakukan aktivitas hingga larut malam," jelas Deddy.