Harga Gabah Turun, Petani di Bengkulu Utara Minta Kurangi Sebaran Beras SPHP

Minggu 06 Oct 2024 - 22:43 WIB
Reporter : Tri Shandy Ramadani
Editor : M. Rizki Amanda Lubis

KORANRB.ID – Saat ini beberapa titik areal persawahan di Bengkulu Utara mulai melakukan panen raya padi. 

Namun sayangnya petani yang berhartap mendapatkan keuntungan dalam panen raya tahun ini justru dihadapkan dengan turunnya harga gabah kering giling. 

Harga gabah kering giling saat ini Rp6.200/Kg atau turun sekitar Rp500-700/Kg jika dibandingkan harga pekan lalu.

Hal ini juga akan berdampak terhadap menurunnya pendapatan petani yang berpengaruh juga dengan harga besar. 

BACA JUGA:Tak Lulus PPPK Tahun Ini, Ada Peluang Pengangkatan PPPK Paruh Waktu

BACA JUGA:Gorong-gorong Jebol, Jalan Desa Wonoharjo Kecamatan Giri Mulya Dialihkan Sementara

Sukardianto salah satu petani di Kelurahan Kemumu menuturkan jika hal ini sangat merugikan petani. 

Apalagi dalam sebagian besar petani baru memasuki masa panen pertama tahun ini setelah memasuki musim tanam pertama pasca perbaikan irigasi. 

“Sehingga harapan bisa mendapatkan keuntungan dalam musim panen pertama ini sangat diharapkan petani,” terangnya. 

Selain itu, petani juga mengeluarkan pengeluaran lebih untuk menggarap sawah. 

BACA JUGA:HUT Kota Arga Makmur 8 Oktober Hanya Upacara dan Paripurna Istimewa

BACA JUGA:3 Pimpinan DPRD Bengkulu Utara Tinggal Menuggu Pelantikan, Tiga Nama Sudah Final

Terurama dari penggunaan pupuk, pasalnya tidak sedikit petani yang terpaksa menggunakan pupuk non subsidi lantaran pupuk subsidi belum tersedia saat petani membutuhkan pupuk. 

“Maka kami berharap juga pemerintah mengambil peran sehingga ada perbaikan dari harga beli gabah dan beras sehingga petani juga bisa meraih keuntungan,” terangnya. 

Selain itu, ia juga meminta pemerintah membatasi peredaran beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog. 

Kategori :