KORANRB.ID - Ayam geprek, sebuah makanan sederhana yang kini menjadi favorit banyak orang di Indonesia terutama di kalangan mahasiswa perantau karena harganya ekonomis.
Siapa sangka bahwa ayam geprek memiliki kisah unik tentang bagaimana ia berkembang menjadi hidangan yang terkenal.
Makanan ini bukan hanya tentang perpaduan ayam goreng dengan sambal pedas, melainkan juga simbol inovasi kuliner lokal yang berhasil menarik hati berbagai kalangan.
Ini awal mula terkenalnya ayam geprek.
Ayam geprek dipercaya pertama kali muncul di Yogyakarta pada awal 2000-an. Hidangan ini lahir dari kreativitas para pedagang makanan yang ingin menawarkan variasi baru dari ayam goreng, sebuah hidangan yang sudah lama populer di Indonesia.
BACA JUGA:9 Tips Jitu Meninggalkan Crush, Ketimbang Cinta Bertepuk Sebelah Tangan!
BACA JUGA:Asal Usul Pizza dan Keanekaragamannya, Ada yang Paling Terkenal
Kata “geprek” sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti “memukul” atau “menekan,” yang menggambarkan proses pembuatan ayam geprek.
Ayam goreng yang renyah dihancurkan atau dipukul hingga pipih, lalu disajikan dengan sambal yang pedas.
Salah satu nama yang sering dikaitkan dengan lahirnya ayam geprek adalah Ruminah atau yang lebih dikenal dengan nama Bu Rum.
Ia adalah seorang penjual makanan di Yogyakarta yang pada tahun 2003 menciptakan ayam geprek sebagai variasi menu di warungnya.
Bu Rum awalnya menyajikan ayam goreng dengan sambal terasi, namun suatu hari salah satu pelanggannya meminta ayam gorengnya dihancurkan atau digeprek bersama dengan sambal.
Dari sinilah lahir konsep ayam geprek yang kita kenal saat ini.
Seiring dengan berjalannya waktu, ayam geprek mulai menarik perhatian banyak orang. Faktor utamanya adalah kombinasi rasa pedas dan gurih yang digemari oleh lidah masyarakat Indonesia.
BACA JUGA:Soroti Produk Kadaluwarsa, Disperindag Minta Cerdas Berbelanja