ARMA JAYA, KORANRB.ID – Bunga (15) – bukan nama sebenarnya – yang merupakan korban kasus percobaan perkosaan dan pencabulan hingga kini masih traoma.
Kemarin merupakan tepat sepekan ia menjadi korban percobaan perkosaan dan pencabulan bahkan kekerasan fisik yang menyebabkan tangannyua mengalamu luka akibat parang yang dibawa pelaku.
Ayah korban berinisial AK mengaku jika saat ini anaknya mengalami traoma berat pasca kejadian.
Sang anak saat ini tidak berani keluar rumah, bahkan sang anak tidak berani untuk berangkat ke sekolah.
Satu minggu belakangan pasca kejadian, sang anak tidak berani berangkat ke sekolah dan hal ini juga dimaklumi oleh orangtuanya karena kondisi psikis anak terganggu.
BACA JUGA:Kondisi Salah Bantal, Benarkah Harus Dijemur ? Ini Mitos dan Faktanya
“Kami tidak ingin memaksakan, apalagi kami melihat jangankan ke sekolah, bahkan bermain di sekitar rumah yang biasanya dilakukan saja saat ini sudah tidak berani lagi,” terangnya.
Ia menerangkan jika memang luka di bagian tangan sang anak sudah mulai sembuh.
Namun anaknya saat ini ketakutan apalagi jika bertemu dengan orang-orang baru yang diperkirakan usianya nyaris sama dengan pelaku yang melakukan perbuatan tersebut padanya.
“Kami juga pelan-pelan terus memberikan pengertian pada anak dan terus menghajaknya bercerita agar bisa melupakan kejadian tersebut, namun memang anak ini masih sangat takut,” terangnya.
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bengkulu Utara juga sudah mendatangi korban.
Dinas PPPA juga melakukan pendampingan untuk memastikan trouma tersebut tidka berlangsung berlarut-larut dialami korban.
BACA JUGA:Rutin Push Up di Pagi Hari, Rasakan 9 Manfaat Ini
Sementara itu Kapolres Bengkulu Utara AKBP. Lambe Patabang Birana, S.IK, MH melalui Kasat Reskrim Iptu. Rizky Dwi Cahyo, S.IK, MH menerangkan jika saat ini penyidik masih terus bekerja.
Polisi juga sudah memeriksa beberapa saksi-saksi termasuk mengumpulkan informasi di lapangan terkait siapa yang diduga terlibat dalam peristiwa tersebut.