BENGKULU, KORANRB.ID - Mendorong partisipasi pemilih meningkat pada pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bengkulu Tahun 2024, Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Bengkulu menggelar sosialisasi dan Pendidikan pemilih pada komunitas perempuan yang ada di Bengkulu, Senin (14/10).
Sosialisasi dan pendidikan pemilih tersebut dikemas dalam dialog interaktif dengan narasumber ahli di pemberdayaan perempuan dan politik, yakni Prof. DR. Emilda Sulasmi, M.Pd, CIQNR, CHRM, CPM, CT, CPSP dan dr. Anarulita Muchtar yang merupakan anggota DPR RI Periode 2015-2019 dan anggota DPRD Kota Bengkulu periode 2009-2014. Serta narasumber dari internal KPU Kota Bengkulu, Nina
Ketua JMSI Bengkulu, Riki Susanto dalam sambutannya mengatakan pemilih di Kota Bengkulu masih di dominasi perempuan. Dengan demikian artinya pilihan perempuan sangat menentukan kualitas demokrasi di Kota Bengkulu pada 27 November mendatang.
“DPT di Kota Bengkulu sebanyak 276.623 pemilih dan 51% nya adalah pemilih perempuan. Ini menunjukan perempuan sangat strategis dalam meningkatkan partisipasi pemilih untuk pemilihan walikota dan wakil walikota,” ujar Riki.
BACA JUGA:Perempuan Bengkulu Deklarasikan Siko Bentar, Bantu KPU Tingkatkan Partisipasi Pemilih
BACA JUGA:KPU Sudah Dikirim Design Surat Suara Pilbup, 18 November Mulai Cetak
Menurutnya dengan semangat para peserta yang hadir, ia optimis angka persentase partisipasi pemilih di Kota Bengkulu bisa meningkat lagi. Ia menunjukan data persentase partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 mencapai 81% dan pada Pemilu 2024 angka persentase partisipasi pemilih mencapai 84.5%.
“Kegiatan hari ini dilakukan muaranya adalah partisipasi pemilih di Kota Bengkulu meningkatkan lagi, bisa mencapai angka 90% bahkan lebih,” ujarnya.
Narasumber Prof. Emilda memaparkan arti penting peran perempuan dalam meningkatkan partisipasi pemilih. Ia menjabarkan mengapa perempuan harus melek politik dan tidak anti pada politik.
Hal serupa juga disampaikan, dr Anarulita Muchtar, selain berbagi pengalaman dan informasi ketika ia duduk di parlemen, Ana juga memotivasi perempuan terlibat dalam berbagai kegiatan politik.
Selain untuk memastikan terserapnya aspirasi, dengan melek politik dan berpartisipasi dalam pemilihan maka proses demokrasi ke depan dalam rangka transisi kepemimpinan akan lebih berkualitas.