KORANRB.ID - Informasi mengenai kipas angin yang menyebabkan penyakit paru-paru basah telah beredar lama, penggunaan kipas angin, terutama dalam waktu lama atau langsung diarahkan ke tubuh, sering kali dianggap berbahaya karena dapat menyebabkan suhu tubuh menurun dan mengakibatkan masalah pernapasan.
Untuk memahami fenomena ini lebih jelas, kita harus melihat apa yang sebenarnya terjadi ketika seseorang terkena paru-paru basah.
Pneumonia adalah infeksi pada paru-paru yang menyebabkan alveoli (kantung udara kecil di paru-paru) terisi cairan atau nanah. Ini membuat penderita kesulitan bernapas dan sering disertai dengan batuk, demam, dan kelelahan.
BACA JUGA:Sebelum Beli Skincare, Pastikan 5 Hal Ini Dulu Girls!
Infeksi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk bakteri seperti Streptococcus pneumoniae, virus seperti influenza, dan dalam beberapa kasus, jamur.
Seseorang yang menderita pneumonia mungkin merasa sesak napas, nyeri dada, dan mengalami batuk yang menghasilkan dahak kental.
Meskipun penggunaan kipas angin sendiri tidak menyebabkan paru-paru basah, ada beberapa alasan mengapa mitos ini muncul.
Salah satu penyebab mitos ini adalah penggunaan kipas angin dalam suhu ruangan yang sangat rendah atau penggunaan kipas angin yang diarahkan langsung ke tubuh sepanjang malam.
Dalam kondisi tersebut, paparan udara dingin yang terus-menerus dapat menyebabkan penurunan suhu tubuh yang cepat, terutama saat tubuh sedang dalam keadaan istirahat atau tidur.
BACA JUGA:Ahli dalam Membuat Sarang! Berikut 5 Spesies Burung Penenun dari Famili Ploceidae
Pada beberapa orang, terutama mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah atau sedang menderita flu, perubahan suhu yang drastis bisa membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi pernapasan seperti flu atau pilek, yang kemudian dapat berkembang menjadi infeksi yang lebih serius seperti pneumonia.
Selain itu, udara dingin yang terus menerus dihembuskan oleh kipas angin dapat mengiritasi saluran pernapasan, terutama pada individu yang memiliki kondisi seperti asma, bronkitis, atau alergi.
Kondisi ini dapat memicu gejala yang mirip dengan pneumonia, seperti batuk berkepanjangan atau kesulitan bernapas. Namun, ini berbeda dengan infeksi paru-paru basah yang disebabkan oleh bakteri atau virus.
Meskipun penggunaan kipas angin tidak menyebabkan paru-paru basah, beberapa hal perlu diperhatikan dalam penggunaannya, terutama untuk memastikan kenyamanan dan kesehatan tubuh.
1.Jangan arahkan kipas angin langsung ke tubuh dalam waktu lama. Sebaiknya letakkan kipas di sudut ruangan untuk menyebarkan udara secara merata tanpa langsung mengenai tubuh. Hal ini membantu mengurangi risiko terkena udara dingin secara langsung yang dapat menurunkan suhu tubuh secara drastis.