Informasi yang dihasilkan dari shelter ini akan sangat bermanfaat untuk mempercepat respons tanggap bencana di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Usulan Hibah Rehab Rekon Rp 24 Miliar Segera Dicairkan
BACA JUGA:Operasi Zebra Nala 2024 Dimulai, Digelar Sampai 27 Oktober 2024
"Dengan adanya informasi gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Rejang Lebong ini, langkah tanggap bencana yang dilakukan bisa lebih cepat lagi. Ini tentu saja akan berdampak positif bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan gempa," ujar Herwan.
Ia menjelaskan, bahwa Kabupaten Rejang Lebong yang terletak di Provinsi Bengkulu dikenal sebagai salah satu wilayah rawan gempa bumi.
Bengkulu sendiri secara geografis berada di zona yang aktif secara seismik, dimana pergerakan lempeng tektonik sering menyebabkan gempa bumi.
Oleh karena itu, adanya shelter ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang dalam mengurangi risiko dan dampak bencana.
Dalam upaya pengurangan risiko bencana, akses terhadap data gempa yang akurat dan real-time sangat penting.
Dengan informasi yang diperoleh dari shelter ini, BPBD dan pihak terkait lainnya akan lebih siap dalam memberikan peringatan dini serta mengkoordinasikan evakuasi atau langkah-langkah mitigasi bencana lainnya.
Ini dapat mengurangi potensi kerugian materi dan korban jiwa yang diakibatkan oleh gempa.
“Keberadaan shelter pemantau gempa bumi ini diharapkan dapat menjadi model bagi wilayah-wilayah lain yang memiliki tingkat kerawanan gempa tinggi. Pembangunan fasilitas ini menunjukkan pentingnya sinergi antara BMKG sebagai penyedia data dan analisis bencana, serta pemerintah daerah yang bertugas dalam eksekusi tanggap darurat di lapangan,” papar Herwan.
Lebih lanjut, Herwan mengatakan, pembangunan shelter pemantau gempa oleh BMKG di Kabupaten Rejang Lebong merupakan langkah signifikan dalam meningkatkan kesiapsiagaan bencana di Provinsi Bengkulu. Dengan infrastruktur pemantauan yang lebih canggih, data gempa dapat diolah lebih cepat dan akurat, baik untuk kepentingan lokal maupun internasional.
“Hal ini diharapkan dapat memperkuat upaya mitigasi bencana dan mengurangi dampak gempa bumi di masa mendatang, sehingga keselamatan masyarakat Rejang Lebong dapat lebih terjamin,” demikian Herwan.