Adapun ciri-ciri dari gejala DBD yakni demam tinggi selama tiga hari, timbulnya ruam merah pada kulit, nyeri kepala, otot dan tulang terasa nyeri dan ngilu.
Jika terdapat tanda tanda ini, agar segera memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat.
BACA JUGA:10 Warga Seluma Terpapar HIV, Seks Bebas Faktor Dominan Penularan
BACA JUGA:Pembayaran 7 Jenis Pajak Bisa Pakai QRIS Babe: Kerja Sama Bapenda Seluma
Karena saat ini seluruh Puskesmas di Kabupaten Seluma telah memiliki alat Rapic Diagnostic Test(RDT), alat tersebut dapat mendeteksi adanya virus Dengue di awal, sehingga resiko kematian akibat virus tersebut dapat terhindar.
"Silahkan periksa jika mengalami demam tinggi selama 3 hari, saat ini di setiap puskesmas telah tersedia alat RDT pendektesi virus DBD," imbau Mazda.
Sejauh ini Dinkes Seluma juga mencatat ada 5 pasien yang meninggal dunia, terakhir pada Kamis, 18 April 2024, yakni warga Kelurahan Kembang Mumpo, Kecamatan Semidang Alas Maras, Jeni Ariska (21) meninggal dunia setelah sebelumnya dipastikan positif terserang DBD.
Perolehan kasus DBD di Kabupaten Seluma tahun ini cukup tinggi, karena sebagai perbandingan, pada tahun 2023 lalu Dinkes Seluma mencatat ada 195 kasus DBD di Kabupaten Seluma, tiga pasien berujung meninggal dunia pasca mengidapnya.
“Untuk tahun ini ada 5 pasien yang positif DBD dan dilaporkan meninggal dunia, meskipun dari beberapa laporan ada juga yang dipengaruhi oleh faktor penyakit pendukung lainnya,” pungkas Mazda.
Ditambahkan Kepala Dinkes Seluma, Rudi Syawaludin, S. Sos, untuk mencegah penambahan kasus DBD di Kabupaten Seluma, saat ini Dinkes Seluma telah menyebarkan dan menyiapkan bubuk abate secara gratis bagi warga di sejumlah desa/kelurahan yang membutuhkan.
BACA JUGA:Belum Ada Keputusan dari PPP Untuk Ketua DPRD Seluma
BACA JUGA:Sedang Mencuci Motor, Warga Ilir Talo Tak Sadar Rumah Dilalap Api, Ini Kronologisnya
Diharapkan ini dapat menekan angka penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Seluma.
Selain dibagikan di lapangan, bubuk abate tersebut juga disediakan di seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Seluma, agar dapat ditaburkan ke tempat penampungan air milik warga.
"Saat ini untuk abate tersedia di semua Puskesmas di Seluma, itu diberikan secara cuma-cuma atau gratis. Kami juga masih intensif melakukan pengasapan (fogging) di wilayah desa atau kelurahan yang terdapat kasus DBD, tetapi itu sifatnya hanya sementara," terang Rudi Syawaludin.
Untuk jangka panjangnya, Rudi mengatakan sebaiknya kepada masyarakat Seluma agar lebih aktif dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam menjaga kebersihan lingkungan, dengan cara gotong royong ataupun membersihkan rumah secara mandiri.