Sedangkan untuk gelombang laut dengan ketinggian diperkirakan 1.30 hingga 2.00 meter berpotensi terjadi di wilayah perairan Samudera Hindia barat Bengkulu.
“Untuk aktivitas melaut secara umum bisa saja dilakukan.
Namun demi kesalamatan agar sedikit menimbang kondisi laut saat ini,” sampai Anang.
Adapun imbauan agar kiranya nelayan perahu tetap waspada dengan ketinggian gelombang lebih dari 1.25 meter.
BACA JUGA:Pengendara Khawatir Ancaman Pohon Tumbang
Kemudian untuk kapal tongkang waspada ketinggian gelombang lebih dari 1.50 meter, kapal ferry waspada ketinggian gelombang lebih dari 2.50 meter dan terakhir kapal ukuran besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar dengan kewaspadaan ketinggian gelombang lebih dari 4.00 meter.
Lanjut anang mengatakan kondisi laut yang pasang memiliki tingkat kerawanan yang sangat tinggi dibandingkan gelombang besar.
Karena kondisi laut yang pasang bisa menyeret para pemancing ketengah laut, sedangkan jika gelombang tingga hanya menghempaskan saja.
“Saat ini kondisi air laut pasang sering terjadi pada pagi dan sore hari,” kata Anang.
BACA JUGA:Kena Penyakit Ngorok, 140 Ekor Kerbau di Kecamatan Bunga Mas Mati
Minggu 6 Oktober 2024 sore di pinggiran pantai Kelurahan Pondok Besi, banyak perahu tertambat.
Namun terlihat para pemancing yang memancing jauh dari bibir pantai.
Sementara itu salah satu pemancing, Salman warga kelurahan Bajak yang tengah mempersiapkan peralatan memancing, ia merasa tidak khawatir terhadap kondisi laut lantaran sudah terbiasa, dan bahkan ia bisa memancing hingga 50 meter dari bibir pantai
“Sudah biasa, jadi tidak takut lagi dengan kondisi laut yang tinggi,” Kata Salaman.
Salman juga mengatakan bahwa saat ini sudah mulai memasuki musim ikan untuk itu ia memanfaatkan momen tersebut dengan memancing walaupun dengan kondisi air yang cukup tinggi