KORANRB.ID – Petani padi di Bengkulu Utara kembali terancam merugi atau tidak mendapatkan keuntungan maksimal.
Ini lantaran beras dari Provinsi Lampung saat ini membanjiri pasar-pasar di Bengkulu Utara.
Bahkan harga yang ditawarkan untuk kualitas beras yang sama justru lebih murah dibandingkan beras lokal.
Sedangkan saat ini beras lokal asal Bengkulu Utara terutama asal Kelurahan Kemumu, Kecamatan Arma Jaya juga tengah banyak lantaran pekan lalu baru memasuki panen raya.
BACA JUGA:Hanya 3 Item Pajak Berpeluang Lampaui Target, Galian C Masih Kurang dari 50 Persen
BACA JUGA:Formasi Dokter Untuk Enggano Terisi, 2 Dokter Untuk Kecamatan Enggano
Harga beras premium asal Provinsi Lampung saat ini sekitar Rp12.600/Kg.
Sedangkan harga beras lokal mencapai Rp15 ribu/Kg dengan kualitas yang sama.
Belum lagi, untuk beras medium, beras lokal harus bersaing dengan beras program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog yang jauh lebih murah.
Kepala Dinas Tanaman Pangam, Holtikultura dan Peternakan Bengkulu Utara, Abdul Hadi menerangkan akan terus memantau kondisi harga yang sangat terkait dengan pertani tersebut.
BACA JUGA:Pembahasan APBD Bengkulu Utara 2025 Menunggu Penjadwalan DPRD
BACA JUGA:350 Petani Sawit Bengkulu Utara Dapat BPJS Ketenagakerjaan, DBH Rp600 Juta
Saat ini titik-titik kawasan persawahan di Bengkulu Utara memang akan melakukan panen raya hingga akhir tahun mendatang.
“Kita akan terus memantau dan melihat potensi harga tersebut agar tidak merugikan petani lokal,” terangnya.
Hal tersebut biasanya tidak akan berlangsung lama mengingat stok beras dari luar Bengkulu utara yang datang cukup terbatas.