KORANRB.ID - Meluruskan rambut menggunakan catokan adalah salah satu cara paling populer untuk mendapatkan tampilan rambut yang halus dan lurus.
Banyak orang, baik pria maupun wanita, sering kali menggunakan alat ini untuk memberikan hasil yang instan dan gaya yang rapi.
Namun, penggunaan catokan rambut yang rutin dapat menimbulkan pertanyaan serius apakah meluruskan rambut dengan alat panas ini benar-benar merusak rambut.
Catokan rambut berfungsi dengan memanfaatkan panas tinggi untuk mengubah struktur rambut sementara.
Rambut terdiri dari protein yang disebut keratin, dan strukturnya ditahan oleh ikatan hidrogen.
BACA JUGA:20 Hewan Peliharaan Pimpinan Dunia, Nomor 2 Koni Milik Vladimir Putin
Saat rambut terpapar panas dari catokan, ikatan hidrogen ini akan pecah, yang memungkinkan rambut untuk diluruskan. Setelah rambut dingin, ikatan hidrogen kembali terbentuk, sehingga efek pelurusan biasanya tidak permanen.
Jika digunakan dengan bijak, catokan rambut dapat memberikan hasil yang memuaskan tanpa merusak rambut secara permanen. Namun, pemakaian yang tidak tepat dan berlebihan dapat membawa dampak yang cukup merugikan.
Panas dari catokan rambut memang memberikan hasil yang cepat, tetapi juga membawa konsekuensi serius jika tidak digunakan dengan hati-hati.
Rambut manusia dilapisi oleh lapisan pelindung yang disebut kutikula. Kutikula ini berfungsi melindungi serat rambut dari kerusakan eksternal seperti panas, sinar UV, dan polusi.
Suhu tinggi dari catokan dapat merusak kutikula, membuat rambut lebih rentan terhadap patah dan kering.
Kutikula yang rusak akan menyebabkan rambut kehilangan kelembapan alaminya, membuatnya tampak kusam dan mudah bercabang.
BACA JUGA:Mitos Kejatuhan Cicak Akan Mengalami Nasib Sial, Ini Penjelasannya
Salah satu efek negatif dari pemanasan rambut secara berlebihan adalah dehidrasi. Panas dari catokan dapat menghilangkan kelembapan alami yang dibutuhkan rambut untuk tetap sehat dan bercahaya.
Akibatnya, rambut yang sering diluruskan akan terasa kering, kasar, dan sulit diatur.