Waspada Beredar Daging Bangkai Ternak Ngorok, DPRD Desak Pemerintah Awasi

Jumat 01 Nov 2024 - 23:15 WIB
Reporter : Rio Rusman Agustian
Editor : Patris Muwardi

BINTUHAN,KORANRB.ID - Penyakit ngorok atau Septicaemia Epizootica (SE) yang menyerang ternak sapi dan kerbau, masih belum sepenuhnya teratasi di Kabupaten Kaur dan Bengkulu Selatan. 

Masih didapati sejumlah ternak mati karena terjangkit ngorok, belum sempat disembelih oleh pemiliknya. Kondisi demikian dikhawatirkan ada oknum tak bertanggung jawab mengambil daging ternak yang sudah jadi bangkai namun belum mengalami pembusukan, dijual ke pasar.

Karena itu, Dinas Pertanian Kabupaten Kaur mengimbau agar masyarakat lebih waspada dan teliti lagi dalam melakukan pembelian daging. 

BACA JUGA:Realisasi Jalan Perkebunan, BPDPKS Tunggu Kelengkapan Syarat

BACA JUGA:Kades Dilapor Selingkuh: Sekarang Saya Sudah Menikah dan Punya Istri 2, Penuhi Panggilan Inspektorat Kepahiang

"Bagi yang mau beli daging harus lebih waspada, tanyakan dahulu daging tersebut didapatkan dari mana,’’ kata Kepala Dinas Pertanian Kaur, Kastilon Sirad, S.Sos melalui Kepala Bidang Peternakan drh. Rakhmad Fajar, Jumat, 1 November 2024. 

Rakhmad juga meminta agar para penjual daging tidak memperjualbelikan daging yang sudah menjadi bangkai. Meskipun mereka tidak perlu mengeluarkan modal yang besar dengan membeli sapi atau kerbau mati itu. 

Ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan pembeli dan tentunya haram hukumnya dalam syariat Islam. 

Rakhmad menjelaskan, meskipun ternak yang mengidap penyakit ngorok dagingnya tetap bisa dikonsumsi, namun tetap saja, ternak tersebut harus disembelih ketika masih bernapas.

Selain itu, ada beberapa bagian dari ternak yang mengidap penyakit ngorok tidak boleh dikonsumsi. Seperti organ dalam atau jeroan ternak, yakni usus, hati, limpa, paru-paru dan bagian dalam lainnya. 

"Khusus ternak yang mengidap penyakit ngorok, yang masih bisa dikonsumsi hanyalah bagian dagingnya saja. Jeroannya jangan, dikhawatirkan sudah ada bakteri yang bisa menular kepada manusia," sampai Rakhmad. 

BACA JUGA:Usai PMK, Ditemukan Sapi Terjangkit Jembrana di Marga Sakti Sebelat

BACA JUGA:Rakercabsus, PDI Perjuangan Seluma Pastikan Kader Menyimpang Dipecat

Terkait masih ditemukannya kasus ngorok pada ternak, Rakhmad meminta kepada para peternak agar mengandangkan terlebih dahulu ternak sapi ataupun kerbau. Sambil menunggi vaksin tambahan datang.

Jangan sesekali membiarkan hewan ternak tersebut di lepas liarkan karena penyakit ngorok cukup mudah untuk menular. 

Kategori :