SELUMA, KORANRB.ID - Meskipun berlangsung meriah dan lancar, namun debat pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Seluma yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Seluma pada Minggu malam 3 November 2024 masih dianggap pengamat politik “Kurang Greget”.
Pengamat politik yang juga Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNIB, Delfan Eko Putra, S.IKom., M.IKom menilai kedua paslon masih berbicara pada konsep secara umum, belum ada program-program yang bisa membuat masyarakat Kabupaten Seluma terbebaskan dari masalah-masalah yang mendasar pada kehidupan, terutama mengenai pemerintahan dan kehidupan bermasyarakat.
“Saya melihat bahwa programyang mereka tuturkan itu masih pada pembahasannya tentang program yang sudah dilakukan dan yang akan dilakukan, sedangkan program yang dilakukan itu juga belum sepenuhnya tuntas.
Malah program yang harusnya itu lebih bisa menyentuh ke masyarakat itu malah tidak begitu dikupas gitu, itulah yang kita anggap kurang greget karena pembahasan masih dalam tataran yang umum umum saja,” sampai Delfan.
BACA JUGA:Kasus “Begal” Payudara yang Menimpa Honorer Naik Penyidikan, Polisi Gandeng Ahli Hukum Unihaz
Delfan juga menilai bahwa debat ini berlangsung kurang greget, karena keduanya sama sama petahana, jadi tidak bisa saling menyerang bahkan cenderung saling mengamini.
Ada catatan yang penting dari Delfan, bahwa masyarakat Seluma itu sebenarnya menunggu ucapan tegas dan lantang dari paslon.
Mengenai bagaimana Kabupaten Seluma tercinta bisa terbebas dari kabupaten tertinggal dibandingkan daerah tetangga.
Padahal daerah ini bersebelahan dengan Kota Bengkulu yang artinya Kabupaten Seluma bisa menjadi kabupaten penyangga kota.
“Dengan kondisi demikian, maka sebenarnya akses kegiatan kegiatan perekonomian bisa menunjang Kabupaten Seluma agar lebih meningkat.
Kepada paslon kita berharap PR mengenai kemiskinan, perekonomian, pembangunan fisik yang merata dapat menjadi atensi oleh Bupati dan Wakil Bupati terpilih nantinya,” tegas Delfan yang juga putra asli Kabupaten Seluma ini.