MUKOMUKO,KORANRB.ID – Kejadian kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) di Kabupaten Mukomuko telah merenggut 18 jiwa manusia. Korban meninggal dunia tersebut, bukan dalam satu kejadian lakalantas.
Sebagaimana data Satlantas Polres Mukomuko, sepanjang tahun 2024 telah terjadi Lakalantas di sejumlah kawasan di Kabupaten Mukomuko sebanyak 99 kasus, mengakibatkan 18 orang meninggal dunia, 75 orang luka berat, 60 orang luka ringan.
Rata-rata korban meninggal dunia ini merupakan pengendara sepeda motor yang disebabkan faktor kelalaian.
Hal disampaikan Kapolres Mukomuko AKBP Yana Supriatna S.IK, M.Si melalui Kasat Lantas AKP Rully Zuldh Fermana, SH. ’’Sebagian besar terjadinya lakalantas karena faktor kelalaian pengendara,” kata Rully.
Rully merincikan jumlah kejadian lakalantas. Mulai Januari ada 10 kejadian, Februari 10 kejadian, Maret 7 kejadian, April 13 kejadian, Mei 5 kejadian, Juni 8 kejadian, Juli 12 kejadian, Agustus 8 kejadian, September 8 kejadian, Oktober 8 kejadian, November 2 kejadian, dan di awal Desember 8 kejadian.
BACA JUGA:Plt. Gubernur Bengkulu Dorong Regulasi Lindungi Kriminalisasi Guru
BACA JUGA:Serapan BOK 2024 Maksimal Hanya Capai 50 Persen, Dinkes Mukomuko Sebut Karena Ini
“Dari Januari hingga awal Desember paling banyak lakalantas terjadi di bulan April, mencapai 13 kasus. Sedangkan lakalantas paling minim di bulan November. Untuk Desember ini masih angka sementara, yang tergolong tinggi di awal bulan sudah mencapai 8 kasus,” paparnya.
Kasat Lantas menambahkan, rata-rata kecelakaan melibatkan pengendara sepeda motor, mobil minibus, dan truk.
Paling banyak menjadi korban, pengendara sepeda motor yang pengendaranya umumnya usia remaja atau pelajar.
Dimana kesadaran berkendara di usia demikian sesuai fakta di lapangan memang masih kurang untuk mematuhi aturan berkendara.
Terkait banyaknya kecelakaan yang melibatkan pelajar, Kasat Lantas Rully menyampaikan, bawasanya secara masif timnya Sat Lantas rutin keliling ke sekolah-sekolah menyosialisasikan aturan berkendara kepada pelajar untuk menghindari kecelakaan. Namun tetap saja ada pelajar yang masih melanggar.
"Semakin sering kita turun, bukannya mereka semakin hati-hati, malah mereka makin berani karena sudah biasa bertemu dengan polisi. Maka dari itu, peningkatan kepatuhan berkendara ini memerlukan dukungan dari banyak pihak yang pertama itu orang tua,’’ ucap Rully.
Untuk itu, karena ini sudah dipenghujung tahun Kasat mengimbau agar seluruh masyarakat tetap memperhatikan keselamatan berkendara.
Mulai dari menggunakan helm bagi pengendara motor, kemudian memeriksakan kesehatan kendaraannya. Sehingga tidak menambah daftar panjang korban kecelakaan.