Pakaian yang tidak kering sepenuhnya di malam hari dapat menghasilkan bau apek.
Kelembapan yang tinggi menciptakan kondisi ideal bagi mikroorganisme berkembang biak, yang pada akhirnya menimbulkan bau yang tidak menyenangkan pada kain.
Udara malam hari sering kali mengandung embun atau partikel debu yang dapat menempel pada pakaian.
Embun ini dapat membuat pakaian yang hampir kering kembali basah, memperpanjang waktu pengeringan dan meningkatkan risiko tumbuhnya jamur.
Menjemur pakaian di luar rumah pada malam hari juga dapat meningkatkan risiko pencurian.
Hal ini menjadi perhatian khusus, terutama di area dengan tingkat keamanan yang rendah.
Di luar penjelasan ilmiah, mitos ini juga berfungsi sebagai alat untuk mendidik atau menjaga kebiasaan baik dalam masyarakat.
Misalnya, larangan ini mungkin dimaksudkan untuk mendorong orang menyelesaikan pekerjaan rumah tangga di siang hari, sehingga malam hari dapat digunakan untuk beristirahat.
BACA JUGA:Mitos Anak Pertama Cocok Menikah dengan Anak Bungsu, Ini Penjelasannya
BACA JUGA:Mitos Ngidam Tidak Keturutan, Nanti Anaknya Ngileran, Ini Penjelasannya
Selain itu, mitos ini bisa jadi muncul dari pengamatan leluhur yang melihat dampak negatif dari menjemur pakaian di malam hari, seperti bau apek atau pakaian yang basah kembali.
Karena tidak ada penjelasan ilmiah pada masa itu, fenomena ini kemudian dikaitkan dengan hal-hal gaib.
Jika Anda tidak memiliki pilihan selain menjemur pakaian di malam hari, ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk meminimalkan risiko.
Menjemur pakaian di dalam ruangan dengan ventilasi yang baik atau menggunakan pengering bertenaga listrik bisa menjadi alternatif yang aman.
Jika terpaksa menjemur di luar, pastikan pakaian terlindungi dari embun dan udara lembap, misalnya dengan menutupinya menggunakan kain tambahan.
BACA JUGA:Ekspor Perdana Kacang dan Produk Perikanan ke Belanda