Dengan mempunyai mekanisme yang efisien untuk memperbaiki kerusakan DNA, maka penyu bisa mengurangi risiko penyakit yang terkait dengan penuaan, termasuk dengan kanker.
Adapun telomer, yang berfungsi sebagai pelindung di ujung kromosom, juga berkontribusi pada umur panjang penyu.
Pada penyu dan kura-kura, telomer tampaknya lebih efektif dalam menjaga stabilitas genetik selama pembelahan sel.
Hal tersebutlah yang memungkinkan penyu untuk membelah sel lebih lama tanpa mengalami pemendekan telomer yang biasanya menyebabkan tanda-tanda penuaan.
BACA JUGA:Burung Reptil! Berikut 6 Fakta Unik Hoatzin, Burung Endemik Amazon
Dimana secara keseluruhan, kombinasi dari metabolisme yang lambat, genetika yang mendukung perbaikan sel dan struktur telomer yang efisien berkontribusi pada kemampuan penyu untuk hidup lebih lama jika dibandingkan banyak hewan lainnya.
Adaptasi tersebutlah yang menjadikan penyu sebagai salah satu contoh menarik dalam studi tentang umur panjang dan kesehatan.
2. Pengaruh lingkungan
Dikutip dari laman Animalia, penyu dan kura-kura sangat dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka hidup.
Adapun habitat yang sehat dan terlindungi sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup dan reproduksi penyu.
Pada saat penyu berada di lingkungan yang bersih dan kaya akan sumber makanan, mereka bisa tumbuh dengan baik dan mencapai usia yang lebih tua.
Namun demikian, sebaliknya polusi dan kerusakan habitat dapat mengancam kehidupan mereka, baik secara langsung melalui racun yang masuk ke dalam tubuh mereka, maupun secara tidak langsung dengan mengganggu perilaku alami mereka.
Cangkang keras yang dimiliki penyu dan kura-kura merupakan salah satu adaptasi evolusi yang sangat penting.
BACA JUGA:Reptil Terbesar di Dunia! Berikut 5 Fakta Unik Buaya
Dimana, cangkang tersebut tidak hanya berfungsi sebagai pelindung dari predator, tetapi juga memberikan stabilitas dan perlindungan dari kondisi lingkungan yang ekstrem.