Dimana, melalui serangkaian kampanye militer yang agresif, Charlemagne menaklukkan berbagai suku, termasuk kaum Saxon, Lombard dan Avar.
Charlemagne adalah seorang Katolik yang taat, ia tidak hanya fokus pada ekspansi wilayah, namun juga pada penyebaran agama.
BACA JUGA:Jarang Diketahui! Inilah Sejarah Singkat Provinsi Bengkulu, Pecahan dari Sumatera Selatan
Dimana, Charlemagne berusaha mengubah rakyatnya menjadi penganut Katolik serta menerapkan reformasi agama yang ketat.
Dengan penobatan Charlemagne sebagai "kaisar Romawi" oleh Paus Leo III pada Hari Natal tahun 800 di Basilika Santo Petrus, maka telah menandai momen penting dalam sejarah.
Hal tersebut karena tidak hanya mengembalikan nama Kekaisaran Romawi di Eropa, namun juga menempatkan Charlemagne pada posisi yang setara dengan Permaisuri Bizantium, Irene.
Dimana, selama 13 tahun masa jabatannya sebagai kaisar Romawi Suci, Charlemagne melaksanakan reformasi hukum dan pendidikan secara signifikan.
2. William Sang Penakluk dimahkotai sebagai raja Inggris
BACA JUGA:Perkembangan Kapal Laut Sejak Zaman Pra Sejarah Hingga Modern, Semakin Ramah Lingkungan dan Efektif
Dengan penobatan William Sang Penakluk pada Hari Natal tahun 1066, telah menandai awal dari perubahan besar dalam sejarah Inggris.
Hal tersebut, setelah mengalahkan Raja Harold II di Pertempuran Hastings, William tidak hanya mengamankan tahtanya.
Namun demikian, juga memulai proses integrasi budaya Norman ke dalam masyarakat Inggris.
Adapun salah satu satu dampak terbesar dari pemerintahan William adalah pengenalan hukum dan sistem pemerintahan feodal yang berasal dari Normandia.
Dengan memberikan tanah kepada para sekutunya yang berbahasa Prancis, maka William menciptakan kelas bangsawan baru yang berperan penting dalam administrasi dan pengelolaan wilayah.
BACA JUGA:Dihuni Sejak Zaman Prasejarah, Berikut Fakta Kota Bandung dan Perkembangannya
Hal tersebut juga menyebabkan pergeseran dalam bahasa yang digunakan di Inggris.