KORANRB.ID - Perbaikan pipa bocor pembangunan saluran air bersih di Desa bukit Makmur Kecamatan Muara Sahung Kabupaten Kaur yang dikelola oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Bengkulu di titik bocor yang sempat viral sudah rampung dilakukan oleh pihak kontraktor.
Kendati pipa yang bocor telah diperbaiki, namun tetap saja aliran air yang seharusnya sudah maksimal dan bisa dinikmati oleh 59 Kelompok Penerima Manfaat (KPM) hingga saat ini belum mengalir secara maksimal. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Desa Bukit Makmur H. M. Zari Aziz kemarin, 26 Desember 2024. "Informasinya pihak kontraktor sudah pulang, perbaikan pipa di satu titik yang sempat viral kemarin itu sudah selesai," ucap Kades. BACA JUGA:ASN dan THLT Diingatkan Jangan Tambah Libur, Jumat Wajib Ngantor BACA JUGA:Stok Pangan di Lebong Aman, Diyakini Tidak Akan Terjadi Lonjakan Harga Disampaikan Kades, meskipun perbaikan pipa bocor tersebut telah selesai namun kenyataannya informasi yang ia dapatkan dari beberapa warga yang mendapat bantuan aliran air bersih tersebut. Aliran air masih sama saja seperti sebelumnya, sebelum adanya perbaikan belum semua warga bisa merasakan manfaatnya. Bahkan untuk di wilayah RT 6, di kawasan paling ujung pipa air tersebut mengalir hanya satu jam saja. Sedangkan untuk beberapa rumah lainnya banyak yang bergantian untuk menghidupkan keran supaya tekanan air bisa sampai kerumah lainnya. "Tekanan air masih sama, belum kencang. Warga masih bergantian menghidupkan air, kalau serentak semuannya tekanan air ini tidak kuat," sampai Kades. BACA JUGA:Dinas PPKBP3A Kepahiang Tangani Trauma Anak Korban Rampok BACA JUGA:Libur Sekolah Dimulai, Pelajar Diminta Tidak Melupakan Pelajaran Kades sangat yakin, selama pipa di bendungan Intek tidak dirubah ukurannya sama dengan pipa yang di bawah maka tekanan air ke bawah tidak akan maksimal. Mengingat jarak titik awal bendungan hingga ke rumah-rumah warga penerima manfaat tersebut kurang lebih itu sekitar 2 kilometer dan banyak sekali tebing. "Kalau pipa awal tidak diganti, saya rasa ini tekanan air tidak akan kencang. Tapi kita lihat saja nanti, mungkin pihak pekerja lebih paham situasi di lapangan seperti apa," jelasnya. Sementara itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaur, Wakil Ketua II Mardianto S.A.P dari hasil peninjauannya beberapa waktu yang lalu telah membuktikan sendiri dengan melakukan upaya uji petik. Bahwasanya pembangunan saluran air bersih ini memang belum bisa dinikmati dengan maksimal oleh masyarakat penerima manfaat bahkan bisa dikatakan hanya 10 persen saja yang baru menikmati. BACA JUGA:45 Sekolah Dasar Dipersiapkan Untuk Peningkatan Akreditasi BACA JUGA:Tim Saber Pungli Mukomuko Intensifkan Pengawasan di Sekolah Untuk itu, apabila nanti setelah perbaikan selesai dilakukan oleh pihak kontraktor dan kenyataannya masih sama. Maka anggota DPRD Kaur tentu akan mengambil langkah tegas, salah satunya dengan cara melakukan pemanggilan terhadap pihak yang bertanggungjawab dengan pengerjaan kegiatan. "Kita tunggu dulu hasil perbaikan dari mereka, kalau masih belum maksimal. Tejtu kita akan berfikir lagi langkah apa selanjutnya yang harus dilakukan, supaya kegiatan ini benar-benar berjalan maksimal," terang Mardianto. Terpisah, saat RB mencoba menghubungi pihak BPPW Bengkulu melalui tim Humas Riduan apakah perbaikan yang dilakukan oleh pihak kontraktor telah selesai dilakukan atau akan ada perbaikan lanjutan nanti supaya air bisa mengalir dengan maksimal. BACA JUGA:Punya Perannya Penting! Berikut 5 Fakta Unik Rodrigues Flying Fox BACA JUGA:Punya Wajah Unik! Berikut 5 Fakta Injel Pelanduk, Bisa Berubah Warna Dikatakannya untuk perbaikan pipa sementara sudah selesai, namun pihaknya masih terus melakukan kontrol terkait dengan perkembangannya. Pengecekan lokasi pipa yang lain juga terus dilakukan guna memastikan pekerjaan kegiatan ini dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. "Untuk pipa yang bocor kemarin sudah selesai kita perbaiki, masih dikontrol perkembangannya sembari mengecek pipa-pipa yang lain," terangnya. Sebagai informasi, proyek Penanganan Kemiskinan Ekstrem (PKE) ini menelan anggaran kurang lebih Rp 5,1 miliar dikelola oleh BPPW Bengkulu dan yang mengerjakan adalah pihak ketiga PT. Riski Utama Jaya Abadi (RUJA). Anggaran ini digunakan untuk tiga Sub kegitan yakni pembangunan saluran air bersih, bantuan rabat beton, dan bantuan saran prasarana toilet. Sayangnya informasi dari masyarakat sejak selesai pengerjaan di tanggal 28 Oktober yang lalu sampai dengan saat ini hasil dari proyek ini belum bisa nikmati secara maksimal oleh masyarakat penerima manfaat.
Kategori :