Dengan penerapan teknologi, diharapkan akan tercipta sistem yang lebih transparan, efisien, dan memudahkan masyarakat dalam memenuhi kewajiban pajak mereka.
“Digitalisasi sistem administrasi pajak adalah salah satu langkah kami untuk mempermudah masyarakat dalam melaksanakan kewajiban mereka. Kami ingin menciptakan sistem yang lebih transparan dan mudah diakses oleh masyarakat,” terang Andy.
Upaya lain yang akan dilakukan oleh Pemkab adalah intensifikasi pemungutan pajak dan optimalisasi potensi ekonomi lokal. Dalam hal ini, pengembangan sektor-sektor seperti pariwisata, pertanian, dan usaha kecil dan menengah (UKM) menjadi fokus utama. Pemkab berharap bahwa dengan mendorong perkembangan sektor-sektor ini, pendapatan daerah dapat terus meningkat.
Masyarakat dan pelaku usaha juga dianggap memiliki peran penting dalam pencapaian target tersebut.
Andy mengungkapkan bahwa dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat yang taat pajak dan pelaku usaha yang aktif dalam berbagai sektor, sangat diperlukan untuk memastikan pencapaian target PAD yang ditetapkan.
“Dukungan dari masyarakat dan pelaku usaha sangat penting. Tanpa partisipasi aktif mereka, target ini tentu akan sulit tercapai. Kami mengajak semua pihak untuk bersama-sama mendukung program-program yang kami jalankan,” tuturnya.
Peningkatan PAD yang ditargetkan oleh Pemkab Rejang Lebong bukan hanya bertujuan untuk memperkuat perekonomian daerah, tetapi juga untuk meningkatkan pelayanan publik dan infrastruktur. Dana yang terkumpul melalui pajak dan retribusi daerah akan digunakan untuk membiayai berbagai proyek pembangunan yang dapat memberikan dampak langsung kepada masyarakat, seperti peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.
"Dengan berbagai strategi yang telah disiapkan, kita optimistis dapat mencapai target PAD yang lebih tinggi pada tahun 2025. Selain itu, keberhasilan dalam mencapai target tersebut diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi kesejahteraan masyarakat Rejang Lebong secara keseluruhan," jelas Andy.