BACA JUGA:Kuota Haji Turun, Kantor Kemenag Tunggu Penambahan
Pascakejadian, tidak kurang dari 2 jam para pelaku berhasil diamankan oleh polisi di Kecamatan Pino.
Adapun para terduga pelaku tersebut masih berstatus pelajar yakni warga Kecamatan Ulu Manna, RC (16). Warga Kecamatan Tanjung Kemuning Kabupaten Kaur RR (17). Dan warga Kecamatan Kota Manna RI (16).
Terkait motif para teduga pelaku menghabisi nyawa korban pihak penyidik belum memberikan keterangan resmi. Hanya saja Doni menyampaikan keterangan resmi akan langsung disampaikan oleh Kapolres.
“Kapolres yang akan menjelaskan info Senin (20 Januari 2025),” kata Doni.
Terkait pengembangan kasus tersebut dan keterlibatan pihak lain, Doni memastikan hanya tiga orang terduga pelaku yang diamankan.
“Sampai saat ini belum (dugaan keterlibatan pihak lain,” sampai Doni.
Di tempat berbeda, suasana duka masih menyelimuti keluarga korban di jalan Kemas Jamaluddin, Pasar Manna.
Ayah korban Budi Ashari tidak menyangka anaknya akan menjadi korban perkelahian antar muda dan meninggal.
Budi menceritakan sebelum dirinya berangkat ke Kota Bengkulu untuk mengambil beras.
Ia menceritakan bahwa anaknya masih seperti biasa di rumah. "Dia sempat berpamitan sambil tersenyum," kenang Budi
Namun, perjalanan Budi ke Kota Bengkulu berubah menjadi duka mendalam.
Di tengah perjalanan, ia mendapat kabar bahwa Boni masuk rumah sakit. Meski sempat diberi tahu untuk tidak khawatir, firasat buruk mulai menggelayut di benaknya.
"Waktu itu saya di Simpang Skip. Lalu ada telepon lagi yang menyampaikan kalau anak saya sudah tiada. Saya langsung menangis, bingung, tidak tahu harus bagaimana," ungkapnya.
Bahkan ia mengaku sesampainya di rumah, ia melihat anaknya telah terbujur kaku.
Kondisi tersebut membuat dirinya sangat terpukul dengan kepergian Boni yang tidak pernah terduga sebelumnya.