Dikutip dari laman Florida Museum, Ikan hiu memiliki berbagai adaptasi yang memungkinkan mereka untuk bertahan hidup di lingkungan yang berbeda.
Ampullae de Lorenzini, yang merupakan organ sensorik, memungkinkan Ikan hiu untuk mendeteksi medan listrik yang dihasilkan oleh mangsanya.
BACA JUGA:Menghuni Danau-Danau Terbesar di Dunia! Berikut 5 Fakta Unik Ikan Kiyi
Namun demikian, keberadaan kumis pada beberapa spesies hiu, terutama yang hidup di terumbu karang, menunjukkan bahwa mereka juga memiliki adaptasi lain untuk meningkatkan peluang bertahan hidup.
Kumis pada Ikan hiu, seperti yang terlihat pada hiu wobegong, berfungsi tidak hanya sebagai alat untuk mendeteksi mangsa, tetapi juga sebagai mekanisme kamuflase.
Dengan bentuk dan warna yang menyerupai tanaman laut, hiu wobegong bisa menyatu dengan lingkungan sekitarnya.
Sementara hiu-hiu yang hidup di laut lepas, seperti hiu putih besar, hiu mako dan hiu paus, tidak memiliki kumis.
Adapun hiu-hiu ini mengandalkan kecepatan, kekuatan dan kemampuan berburu yang berbeda untuk bertahan hidup di lingkungan terbuka.
Tentunya, setiap spesies hiu telah mengembangkan ciri-ciri unik yang sesuai dengan habitat dan gaya hidupnya. (**)