SELUMA, KORANRB.ID - Para petani di Kelurahan Talang Dantuk Kecamatan Seluma Kabupaten Seluma mengeluhkan kondisi Bendungan Air Ngalam yang mengalami kebocoran. Karena akibat dari bocornya bendungan ini membuat sawah milik warga sekitar kekeringan lantaran tidak teraliri air.
Hal ini dikeluhkan oleh Ketua Kelompok Tani (Poktan) Kelurahan Talang Dantuk, Agus saat giat sapa warga yang dilakukan oleh Bupati Seluma, Erwin Octavian,SE pada Rabu (13/12) siang. Diceritakan Agus, kebocoran bendungan ini sudah terjadi sejak lama, bahkan sudah dua kali musim panen semuanya gagal.
BACA JUGA:Dewan Desak Kementerian PUPR Perbaiki 3 Bendungan
Padahal ada sekitar 30 hektare sawah yang memerlukan air dari bendungan tersebut. Akibat dari keringnya sawah tersebut, saat ini lahan sawah terancam alihfungsi untuk ditanami kelapa sawit.
"Akibat bocornya bendungan ini, sudah dua kali musim panen selalu gagal dan petani cukup menderita lantaran merugi,"keluh Agus.
Dilanjutkan Agus, mereka mendapat informasi bahwa perbaikannya akan dianggarkan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2023. Namun kenyataannya tidak ada, apalagi di APBD 2024 nanti.
BACA JUGA:Bendungan Jebol, 60 Ha Sawah Jadi Lahan “Tidur”
Maka dari itu Agus meminta kejelasan dan bantuan dari Bupati Seluma untuk menyikapi permasalahan tersebut sembari mengajak Bupati untuk meninjau langsung lokasi bendungan yang bocor.
Untuk biaya perbaikannya sebenarnya tidak terlalu besar, karena poktan sudah mengumpulkan iuran namun masih kekurangan, saat ini jumlah iuran yang terkumpul baru mencapai Rp 3,1 juta. Namun masih cukup jauh dari target yang diperlukan yaitu Rp 7 juta.
"Kami minta Bupati meninjau langsung agar mengerti dan mengetahui keluhan petani, kami juga sudah berinisiatif memungut iuran untuk perbaikan namun masih kekurangan,"ujar Agus.
BACA JUGA:Usulkan Perbaikan Empat Bendungan
Menanggapi hal tersebut, Bupati Seluma, Erwin Octavian,SE mengaku Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seluma bersedia untuk membantu permasalahan tersebut dengan memberikan tambahan biaya yang kurang. Diharapkan dengan adanya tindakan ini, para petani dapat terbantu dan tidak perlu melakukan alihfungsi lahan.
"Langsung kita tindaklanjuti, biaya yang kurang akan segera kita tanggung agar para petani dapat menanam dan tidak dihantui gagal panen lagi lantaran kurang pasokan air,"singkat Bupati. (zzz)