
"Jika penyerapan beras petani sudah terpenuhi 600 ton tetapi masih ada stok beras petani yang belum terserap, kami akan mengarahkan Bulog lainnya yang ada di Provinsi Bengkulu untuk membantu menyerap beras dari mitra Bulog Cabang Rejang Lebong," ungkap Musalim.
Ia juga menjelaskan bahwa Perum Bulog Cabang Rejang Lebong hanya diberikan tugas untuk menyerap beras, bukan gabah, karena kebanyakan petani di Provinsi Bengkulu menjual hasil pertanian mereka dalam bentuk beras, bukan gabah.
Sebagai informasi, harga pembelian pemerintah (HPP) untuk beras petani telah dinaikkan menjadi Rp 12.000 per kilogram, yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga sebelumnya yang sebesar Rp 11.000 per kilogram.
Peningkatan harga ini berlaku dengan beberapa persyaratan kualitas beras, di antaranya kadar air maksimal 14 persen, derajat sosoh 100, butir patah maksimal 25 persen, dan butir menir maksimal 2 persen.
"Mengingat Bulog Kanwil Provinsi Bengkulu ditargetkan menyerap beras petani sebanyak 1.023 ton, kami berharap dengan adanya peningkatan harga pembelian serta penyerapan yang terus berjalan, kesejahteraan petani dapat meningkat, dan stok beras di Bulog juga tetap terjaga dengan baik," urai Musalim.
Dengan target yang masih tersisa, Bulog Cabang Rejang Lebong berharap proses penyerapan dapat berjalan lancar dan mampu memenuhi kebutuhan pasar serta mendukung stabilitas harga beras di wilayah Provinsi Bengkulu.