CURUP, KORANRB.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, telah mengajukan usulan anggaran senilai Rp 22 miliar kepada pemerintah pusat. Anggaran tersebut untuk penanganan delapan lokasi yang terdampak bencana alam di wilayah ini.
Kepala Pelaksana BPBD Rejang Lebong, Shalahudin menyampaikan lokasi terdampak bencana alam di Kabupaten Rejang Lebong tersebar di 15 kecamatan. Ia mengatakan tahun 2023 lalu pihaknya sudah mengusulkan ke pemerintah pusat untuk penanganan 8 titik yang terdampak bencana alam, saat ini pihaknya masih menunggu realisasi dari usulan tersebut.
"Perbaikan 8 titik lokasi yang terkena bencana alam ini berupa jembatan, saluran irigasi, jalan, pelapis tebing dan lainnya itu memerlukan anggaran yang cukup besar yakni mencapai Rp 22 miliar," terang Shalahudin.
BACA JUGA:BKSDA Imbau Warga Waspada Kemunculan Harimau
Salah satu titik lokasi yang terkena bencana alam dan membutuhkan penanganan cepat, kata dia, ialah terputusnya jembatan beton yang menghubungkan Desa Dusun Sawah Kecamatan Curup Utara dengan Kelurahan Talang Benih Kecamatan Curup sebesar Rp 3,7 miliar.
Menurut Shalahudin, infrastruktur yang mengalami kerusakan ini akibat kejadian bencana alam baik banjir maupun tanah longsor yang terjadi dalam beberapa tahun belakangan. Dari puluhan titik yang diusulkan sebelumnya hanya delapan titik yang sudah dilakukan peninjauan oleh pihak BNPB pada 2023 lalu.
"Usulan permintaan dana hibah dari pemerintah pusat ini saat ini sudah masuk dalam tahapan verifikasi, dan diharapkan dari semua yang diusulkan ini bisa dipenuhi oleh pemerintah pusat karena jika mengandalkan keuangan daerah anggarannya sangat terbatas," bebernya.
BACA JUGA:Pelanggaran Pemilu, Dari Netralitas Guru Honorer hingga Libatkan Kades
Sementara itu memasuki musim penghujan dan cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Rejang Lebong dan sekitarnya saat ini, dirinya mengimbau kalangan masyarakat Rejang Lebong yang berdiam di sejumlah lokasi rawan bencana agar selalu meningkatkan kewaspadaan diri.
"Jika hujan turun dengan intensitas sedang dan lebat dalam waktu yang lama agar mengungsi sementara ke tempat yang aman, karena kemungkinan bencana bisa kapan saja terjadi," jelas Shalahudin.(sly)