KORANRB.ID– TIDAK salah kita lupakan beda pilihan capres di Pemilu 2024 yang eskalasinya kian meningkat mendekati 14 Februari 2024. Sekarang fokuskan dukungan dan doa kita ke timnas Indonesia di babak 16 besar piala Asia, untuk kalahkan Australia tak mudah.
Langkah timnas Indonesia menuju 8 besar Piala Asia ditentukan saat melayani timnas Autralia. Pertandingkan hidup mati ini dihelat pada Minggu 28 Januari 2024 pukul 18.30 WIB di Stadion Jassim bin Hamad, Doha, Qatar. Siaran langsung di RCTI.
Timnas Indonesia lolos ke babak 16 besar setelah mengemas tiga poin dan menempati peringkat ketiga Grup D Piala Asia 2023, sekaligus menjadi salah satu dari empat tim berperingkat ketiga terbaik.
BACA JUGA:Dua Tahun Penyidikan Tol Belum Ada Tersangka, Begini Kata Kasidik Kejati
Lawan Timnas Indonesia pada 16 besar Piala Asia 2023 ini cukup berat karena Australia merupakan tim peringkat 25 ranking FIFA. Sedangkan Indonesia bercokol di ranking 142 dunia.
Dan ini untuk pertama kalinya skuat ‘Merah Putih’ bisa melenggang ke babak 16 besar sepanjang keikutsertaan di Piala Asia. Australia melaju ke fase knock out setelah menjadi juara Grup B dengan torehan tujuh poin, hasil dua kali menang dan sekali kalah.
"PSSI sangat bersyukur timnas kita bisa mencetak sejarah lolos ke babak 16 besar Piala Asia. Ini menjadi prestasi terbaik bagi sepak bola Indonesia dan tentunya PSSI,’’ kata Sekjen PSSI Yunus Nusi dikutip dari situs resmi PSSI.
Yunus berharap seluruh masyarakat Indonesia terus memberikan dukungan saat Timnas Indonesia melawan Australia di di babak 16 besar.
“Pada Minggu (28/1) sore ami yakin apa pun urusan politiknya mereka akan menyatu untuk memberikan dukungan kepada tim nasional Indonesia," imbuh Yunus.
Dia berharap timnas Indonesia bisa mengatasi Australia. ‘’Mari kita bersama- sama memberikan dukungan kepada skuad Garuda untuk kembali mengukir prestasi terbaik di Piala Asia,’’ ucapnya.
BACA JUGA:Aktif Tingkatkan Trust Publik, BRI Insurance Kembali Raih IPRA 2024
Sebelumnya, Indonesia telah empat kali berpartisipasi di Piala Asia, yaitu pada 1996 di Uni Emirat Arab, 2000 di Lebanon, 2004 di Tiongkok, dan terakhir 2007 di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam (tuan rumah bersama).
Selama empat kali mengikuti Piala Asia tersebut, Timnas Indonesia belum dapat memberikan prestasi yang membanggakan karena selalu kalah di fase grup.
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong alias STY mengungkapkan kebahagiaannya lantaran skuad asuhannya mengukir Sejarah.
"Kami sangat bersyukur, hari ini saya sangat happy. Terima kasih banyak," ungkap Shin Tae Yong, dikutip dari situs resmi PSSI.