Masrokhan juga berharap, para peserta yang telah menyelesaikan program ini dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka peroleh di dunia kerja.
“Selain itu kami mengajak seluruh industri dan stakeholder terkait untuk terus mendukung inisiatif ini, agar kita dapat bersama-sama menciptakan SDM industri yang unggul dan mampu bersaing di pasar global,” tandasnya.
Kepala BDI Jakarta Ali Khomaini menyampaikan, sebanyak 130 peserta mengikuti kedua pelatihan vokasi tersebut.
Mereka terdiri dari 100 peserta yang mengikuti Diklat 3in1 Operator Sewing Junior, dan 30 peserta mengikuti Diklat 3in1 Perawatan Berkala Sepeda Motor.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah peserta mampu menguasai keahlian dan kompeten dalam bidang industri garmen dan perbengkelan sepeda motor,” ujarnya.
Jumlah peserta Diklat sebanyak 130 peserta ini, terdiri dari 80 laki-laki dan 50 perempuan yang berasal dari berbagai daerah seperti Bandung Barat, Garut, Tasikmalaya dan Depok.
BACA JUGA:BPK Audit APBD 2023 Pemprov Triwulan IV, Ini yang jadi Fokus Pemeriksaan
Adapun para tenaga pengajar yang mendukung kelancaran penyelenggaraan Diklat tersebut berasal dari Widyaiswara, praktisi, asosiasi dan tim pengajar yang berpengalaman di bidang pendidikan dan pelatihan vokasi.
“Jumlah hari untuk Diklat 3in1 Perawatan Berkala Sepeda Motor adalah 14 hari, dan Diklat 3in1 Operator Sewing adalah 12 hari,” ujar Ali.
Kesempatan sama, Manager HR CV. Bakrin Jaya Majalaya, Rian Hasan memberikan apresiasi kepada Kemenperin yang telah menginisiasi program Diklat 3in1 untuk mencetak SDM industri yang kompeten.
“Pelatihan tenaga kerja yang dilaksankan di BDI Jakarta ini diharapkan mampu memberikan solusi bagi industri garmen untuk mendapatkan tenaga kerja yang terampil dan siap kerja,” ungkapnya.
Terlebih lagi, industri garmen masih membutuhkan tenaga kerja terampil yang cukup banyak.
Kondisi ini juga karena menjelang Idul Fitri, yang umumnya permintaan produk busana mengalami peningkatan.
“Sehingga di level industri sedang dan besar saat ini sedang mengalami krisis tenaga kerja terampil yang siap kerja guna meningkatkan produktivitasnya,” kata Rian.
Ia menyebutkan, tercatat di wilayah Jawa Barat saat ini masih membutuhkan sekitar 4.000 tenaga kerja terampil di posisi Operator Sewing dalam memenuhi kebutuhan di industri garmen.
“Oleh karena itu, kami berharap kepada BDI Jakarta agar bisa kontinyu melaksanakan Diklat 3in1 ini agar dapat menghasilkan lulusan lulusan yang terampil dan siap kerja,” tuturnya.(rilis)