Tenaga Kerja Terserap 19,29 Juta Orang, Investasi Manufaktur 2023 Mencapai Rp565 Triliun

Sabtu 17 Feb 2024 - 22:48 WIB
Reporter : Bella Wilianti
Editor : M. Rizki Amanda Lubis

Pada 2014, pekerjanya sebanyak 15,62 juta orang, dan naik menjadi 19,29 juta orang pada Agustus 2023. 

BACA JUGA:SUV Legendaris Suzuki Jimny 5-Door Resmi Diluncurkan, Apa Saja Keunggulannya?

BACA JUGA:PPPK Bisa Pinjam Uang Hingga Rp 150 Juta di Bank Bengkulu

“Kecuali pada 2020, karena terjadi pandemi Covid-19, jumlah tenaga kerja terdampak mengalami penurunan.

Namun, setelah pandemi berakhir, kinerja industri kembali berhasil bangkit dan terus tumbuh setiap tahunnya, sehingga jumlah penyerapan tenaga kerja juga ikut naik,” katanya.

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai telah terjadi perubahan besar dalam regulasi terkait investasi di tanah air, sehingga reformasi itu memberikan dampak positif. Karena berpihak kepada semua investor, baik asing maupun lokal. 

”Untuk berinvestasi di Indonesia juga mudah, tinggal mengikuti aturan saja.

Kalangan pengusaha dan pemerintah punya prinsip yang sama, kalau bisa dipermudah kenapa harus dipersulit.

Indonesia kini sudah sangat terbuka untuk investasi, saya merasa kita saat ini sudah memasuki era baru yaitu era welcome to investor,” ujar Wakil Ketua Umum Bidang Hukum dan HAM Kadin Indonesia Dhaniswara K Harjono.

Dia menambahkan, RI memiliki banyak aspek yang mumpuni untuk dijadikan tempat berinvestasi. 

Aspek pertama adalah sumber daya alam yang melimpah, bahkan ada tidak dimiliki oleh banyak negara. 

Aspek kedua adalah sumber daya manusia. “Jumlah penduduk mencapai 278 juta jiwa. Itu merupakan pasar konsumen yang besar dan kalau dijadikan tenaga kerja juga luar biasa,” pungkasnya.

Indonesia is still the main destination country for global scale investors to expand their businesses in the industrial sector.

Minister of Industry Agus Gumiwang Kartasasmita said that during the 2014 to 2023 period, investment realization in the non-oil and gas processing industry tends to fluctuate with an increasing trend.

"This means that investors still see Indonesia as a very attractive and profitable location for their business," said Agus in Jakarta, Friday 14 February 2024.

Agus stated that if we compare conditions in 2014 with 2023, we can see a surge in the non-oil and gas processing sector.

Kategori :