Pesatnya teknologi AI menciptakan peluang efisiensi ekonomi namun juga menciptakan risiko tergantikannya beberapa jenis pekerjaan di mana dampaknya terhadap ekonomi perlu diantisipasi.
“Melalui tema yang relevan dengan situasi ekonomi saat ini, ribuan investor lokal dan internasional juga akan turut menghadiri MIF 2024 secara offline maupun daring,” imbuh Eka.
Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan ekonomi Indonesia selama 2023 masih sangat resilien di tengah berbagai gejolak global yang terjadi.
Ekonomi global saat itu terkendala inflasi dan suku bunga tinggi di tengah meningkatnya tensi geopolitik di Timur Tengah.
Kendati demikian, perekonomian Indonesia masih mampu tumbuh di atas 5% didukung stabilnya permintaan domestik, meski harus berjuang di tengah risiko global.
BACA JUGA: Hadi Temui Gus Yahya dan Mahfud MD, AHY Pimpin Rapim Hingga Kunker Pertama
"Ini mencerminkan tertahannya konsumsi masyarakat, terutama pada kelas menengah ke bawah. Menurut Mandiri Spending Index (MSI), tabungan masyarakat berpendapatan rendah terus menurun sehingga mengurangi aktivitas konsumsi," jelas Andry.
Oleh karena itu, pemerintah berperan dalam memastikan daya beli konsumen tetap terjaga, misalnya melalui percepatan pengeluaran untuk stimulus ekonomi atau insentif pajak.
“Secara keseluruhan, dengan fundamental perekonomian domestik yang kuat, kami perkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,06% di tahun ini,” imbuhnya.
Dia menilai, topik dan pembicara pakar yang hadir di MIF 2024 akan dapat memberikan gambaran positif mengenai peluang yang bisa dicapai di tahun ini.
Apalagi, MIF 2024 akan menghadirkan pembicara-pembicara global terkemuka di bidang geopolitik seperti Oriana Skylar Mastro, Center Fellow at the Freeman Spogli Institute for International Studies and Courtesy Assistant Professor of Political Science at Stanford University dan James Robinson, Professor at Harris School of Public Policy, University of Chicago.
BACA JUGA:Coblos Ulang Capres dan Cawapres di Kota Bengkulu, Pemilihnya Cuma Segini
Di bidang makroekonomi, MIF 2024 juga menghadirkan pembicara internasional seperti Professor of Economics, University of California Maurice Obstfeld, Adjunct Professor of Economics serta London Business School Linda Yueh dan Head of APAC Credit and Fixed Income Research BlackRock Manjesh Verma.
Sementara itu, Direktur Capital Market Mandiri Sekuritas Silva Halim menerangkan, MIF 2024 merupakan wujud dari komitmen berkelanjutan Mandiri Sekuritas untuk memberikan layanan akses informasi strategis yang lengkap serta kesempatan mengembangkan bisnis dan investasi bagi para klien dan investor.
Untuk MIF 2024, Mandiri Sekuritas melalui Site Visit dan Corporate Day akan menghadirkan 200 investor, yang berasal dari berbagai negara, seperti Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Hong Kong, negara-negara Eropa, dan Amerika Serikat dengan total dana kelolaan sekitar US$ 12 triliun.
“Sebagai Investment Forum terbesar di Indonesia kami terus melihat MIF sebagai salah satu ajang pendukung pertumbuhan investasi lokal maupun asing di Indonesia, dan perekonomian nasional secara umum di tengah perkembangan lingkungan bisnis domestik serta global yang dinamis,” terang Silva.(rilis)