Selain itu, menghindari kesalahan penulisan juga penting. Gaya bahasa yang ringan juga diperlukan dalam menulis digital agar pembaca mudah memahami isi tulisan.
3. Menulis secara aktif. Karena kita harus mengenali tujuan kita sebagai penulis, yang bukan hanya untuk kepuasan pribadi.
Ingatlah bahwa ada pembaca yang harus kita ajak berbicara saat menulis.
Oleh karena itu, gunakan kata-kata yang komunikatif dan interaktif agar pembaca merasa diajak berbicara.
BACA JUGA:57 Kata Motivasi Puasa Ramadan, Kuy Simpan di Smarphone Kamu!
Hidupkanlah isi tulisan Anda dan jangan ragu untuk menggunakan kalimat aktif.
4. Penulis perlu memiliki imajinasi yang kuat! Tidak sekadar menyajikan tulisan seperti dalam makalah atau karya ilmiah, tapi juga harus menghidupkan kata-kata agar menarik minat pembaca.
Penulis harus bisa masuk ke dalam dunia imajinasi, seperti seorang pendongeng. Sesekali, gunakanlah kiasan seperti metafora, analogi, hiperbola, dan sebagainya untuk memberi warna pada tulisan. Ini tidak menjadi masalah.
BACA JUGA:Kamu Harus Tahu, Ini 7 Tips Gaya Hidup Sehat Kurangi Risiko Terkena Usus Buntu, Bisa Kamu Coba!
5. Jadi, penulis harus menyampaikan isi pesannya secara langsung, tanpa terlalu berbelit-belit.
Penyampaian tulisan harus jelas, seperti ingin membagikan informasi.
Tidak perlu basa-basi terlalu panjang, cukup langsung ke inti kalimatnya.
Namun, ada pengecualian ketika menulis cerpen, puisi, atau karya sastra lainnya yang maknanya biasanya tersirat.
BACA JUGA:20 Ide Kegiatan yang Bisa Dilakukan Anak SD Selama Ramadan, Anak Tidak Bosan Puasa
6. Dalam menulis, penting untuk menjaga konsistensi antar kalimat agar menghindari kebingungan pembaca.
Pikirkan struktur kalimat dengan baik sebelum menulis. Pastikan untuk mengikuti aturan yang telah disebutkan sebelumnya.