Langkah hukum apa yang akan diambil kedepan.
"Untuk saat ini, kita masih pikir-pikir," singkatnya.
Untuk diketahui, Hariantoni adalah korban penipuan dengan kerugian paling banyak dari korban-korban yang lain.
Dia mengalami kerugian mencapai Rp750 juta.
BACA JUGA:Motif Sakit Hati, Video Bugil Mantan Pacar Disebar
Untuk mendapatkan uang Rp750 juta itu, Hariantoni mengaku harus menjual mobil, kebun bahkan meminjam uang ke bank.
Dengan harapan, anaknya bisa menjadi Anggota Polri pada penerimaan Calon Bintara Polri Gelombang II, 2023 lalu.
Namun, Hariantoni harus menerima kenyataan bahwa anaknya tidak diterima menjadi Anggota Polri.
Akhirnya, Harianto melaporkan Sigit Adi Nugroho atas dugaan penipuan yang menimpa dirinya.
BACA JUGA:Bupati Bengkulu Utara Terima Piala Adipura
Berdasarkan fakta Persidangan di PN Bengkulu beberapa waktu lalu, ternyata, selain korban Yayat, ada beberapa korban lainnya yang juga mengalami kerugian atas perbuatan terpidana Sigit Adi Nugroho.
Seperti pengakuan saksi Arfan pada persidangan Rabu, 24 Januari 2024 di PN Bengkulu.
Bahwa Arfan mengaku telah mengalami kerugian Rp300 juta, dengan modus yang sama seperti dialami Yayat.
Yakni menjadikan anaknya menjadi Anggota Polri melalu jalur Khusus.
BACA JUGA:Target Bengkulu Selatan Lolos 1 Calon Paskibraka ke Tingkat Nasional
Setelah uang diberikan, sampai saat ini ternyata anaknya tak kunjung menjadi anggota Polri.