Selain dividen, Darmawan menambahkan peran penting Bank Mandiri sebagai perusahaan BUMN
juga tercermin dari kontribusi kepada penerimaan negara berupa Pajak dan Bukan Pajak.
Pada tahun 2023, total setoran Bank Mandiri kepada negara (Pajak, Bea Cukai serta PNBP Lainnya) mencapai Rp 665,29 triliun, meningkat 12,37 persen secara YoY.
“Kontribusi Bank Mandiri terhadap negara berupa pendapatan negara secara konsisten terus meningkat setiap tahun sejalan dengan perbaikan kinerja bisnis yang berkelanjutan,” imbuhnya.
Lebih lanjut secara fundamental, besaran dividen tersebut telah mempertimbangkan posisi likuiditas serta struktur permodalan Bank Mandiri dalam mendukung rencana di tahun 2024.
BACA JUGA:Garuda Ekspansi Rute serta Lanjutkan Penjajakan Merger Dimulai Akhir Maret 2024
BACA JUGA:OCBC Luncurkan Fasilitas Penunjang Pemasaran UMKM
Adapun, setelah pembagian dividen, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) Bank Mandiri sampai dengan akhir tahun nanti diproyeksikan pada level yang kurang lebih sama dengan Desember 2023.
Bank berlogo pita emas ini menambahkan, pihaknya optimis dengan beragam pengembangan serta inovasi
digital yang tengah dijalankan dapat mampu mendukung rencana bisnis berkelanjutan Bank Mandiri termasuk mendorong fungsi intermediasi yang menjadi core bisnis perseroan.
"Sejalan dengan momentum pertumbuhan ekonomi, kami optimis kinerja Bank Mandiri akan terus membaik.
Ke depan, kami akan terus memacu pengembangan bisnis dan layanan Bank Mandiri agar dapat memenuhi ekspektasi seluruh stakeholder perseroan," imbuh Darmawan.
Selanjutnya, RUPST Bank Mandiri juga menyetujui perubahan susunan pengurus perseroan
yakni memberhentikan Susana Indah Kris Indriati sebagai Direksi serta Andrinof A. Chaniago dan Nawal Nely dari Komisaris perseroan.
Pemegang saham kemudian mengalihkan penugasan Wakil Komisaris Utama kepada Zainudin Amali
dan mengalihkan Riduan sebagai Direktur Corporate Banking serta mengangkat Tedi Bharata sebagai Komisaris perseroan.