"Kita pesan agar masyarakat tidak panic buying (panik membeli) sehingga membeli berlebihan," tambahnya.
Sementara itu, Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu, Dhita Aditya Nugraha mengatakan pelaksanaan Pasar Murah memang dipilih pada momen tiga hari menjelang Ramadhan.
"Jadi, kita lakukan di H-3, H-2, atau bahkan H-1 bulan ramadan," ungkapnya.
Tiga hari tersebut, terkhusus H-1 Ramadan, berdasarkan survei yang dilakukan, biasanya harga-harga bahan pokok melonjak tinggi.
"Ini sesuai survey oleh surveyor BI Perwakilan Bengkulu pada tahun-tahun sebelumnya, yakni tiga hari menjelang hari pertama Ramadan terjadi lonjakan harga kebutuhan bahan pokok. Makanya kita pilih pada H-3, H-2 dan H-1," kata Dhita.
Sementara salah seorang pembeli, Juhairiah mengaku terbantu dengan adanya Pasar Murah tersebut.
Ia juga mengeluhkan tingginya harga pasar saat ini. Seperti harga beras, cabai, daging, dan lainnya.
"Saya tadi membeli beras, daging beku, telur, dan lainnya. Beras mengambil 2 kantong. Satu kantong Rp55 ribu, jadi Rp101 ribu," ungkapnya.
Ia juga menceritakan, perjuangannya dari Kelurahan Anggut Kota Bengkulu melawan hujan demi berbelanja di Pasar Murah yang lokasinya ada di kawasan Gor Sawah Lebar tersebut.
"Dari anggut tadi hujan-hujanan. Pasar murah ini cukup membantu kita yang selama ini agar mengeluh dengan tingginya harga pasar," tutupnya.
Grafis Harga Bahan Pokok di Bazar Murah:
- Telur 1 karpet Rp56 ribu
- Cabe 1 Kg Rp80 ribu
- Bawang Merah 1 Kg Rp34 ribu
- Bawah Putih 1 Kg Rp38 ribu