''Vaksin kita untuk stok di provinsi masih ada 294 dosis. Dan di Kabupaten sampai saat ini mereka belum ada permintaan dan mereka juga melakukan pengadaan sendiri,'' ucap Ruslian.
BACA JUGA:Sorot Pemicu Inflasi Bengkulu, Gubernur Rohidin Ajak Masyarakat Belanja Bijak
BACA JUGA:Rekomendasi KASN Diterima, Akhir Maret Lelang Jabatan Dibuka Pemprov Bengkulu, Ini Kata Sekda
Di sisi lain, Dinkes menghimbau kepada pemilik hewan peliharaan khususnya hewan penular rabies diminta agar dapat diimunisasi atau di vaksin anti rabies.
Sehingga nantinya tidak was-was apabila kita digigit atau dicakar oleh hewan peliharaan tersebut.
''Jadi SOP-nya kalau hewan itu sudah divaksin, walaupun kita di gigit maka kita aman tidak perlu divaksin,'' katanya.
Menyikapi banyaknya hewan liar yang menyumbang kasus GHPR, Ruslian mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi
dan meminta agar OPD teknis seperti dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan melakukan pendataan melalui Kepala Desa atau Lurah agar anjing liar itu dikurangi populasinya.
Ini dilakukan karena anjing liar ini bisa menularkan rabies lantaran tidak ada tidak ada riwayat vaksin dan berkeliaran.
"Anjing liar ini dapat tertular dari kelelawar. Jadi rabies itu dari kelelawar ke anjing, lalu dari anjing ke manusia," kata Ruslian.
Upaya pencegahan dan pengendalian GHPR, menurutnya juga pentingya untuk memanfaatkan Rabies Center di setiap wilayah.
Rabies center ini terdapat disetiap puskesmas. Sebagai pelaksananya harus dapat mendorong optimalisasi kinerja rabies center tersebut.
"Puskesmas sudah ditunjuk sebagai Rabies center, artinya bagi masyarakat yang memiliki hewan peliharaan
seperti anjing atau kelompok-kelompok pemburu agar kiranya dapat meminta penyuluhan kepada Rabies Center," ungkap Ruslian.
Keberadaan Rabies center sendiri sangat berperan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, terutama terhadap masyarakat yang memelihara hewan peliharaan.
Dengan begitu, ia berharap masyarakat dapat memanfaatkan Rabies Center dengan cara meminta petugas untuk melakukan penyuluhan tentang tindakan-tindakan.