Dengan sumber air yang terjaga dan lestari, akan berdampak pada generasi bangsa, yakni anak cucu yang dapat menikmati air yang sehat dan bersih.
“Tentu apabila air dijaga akan memiliki dampak yang baik untuk kita dan generasi bangsa,” ujar Medya.
BACA JUGA:Penuhi Kebutuhan dan Tekan Inflasi, Pemkot Buka Toko Pangan Ado Galo
BACA JUGA:Sorot Pemicu Inflasi Bengkulu, Gubernur Rohidin Ajak Masyarakat Belanja Bijak
Dalam peringatan HAD 2024 ini, BWS Sumatera VII Bengkulu menghadirkan narasumber
dari Kementrian PUPR RI dan mengundang pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu serta mahasiswa dan masyarakat.
Hal tersebut, guna memudahkan BWS Sumatera VII Bengkulu menyampaikan inti seminar yakni, tentang panduan atau pegangan pengelolaan sumber daya air.
Kemudian, BWS Sumatera VII Bengkulu juga menyampaikan terkait dengan masalah perubahan iklim dan promosi terkait dengan event Word Water Forum (WWF).
Event WWF merupakan pertemuan internasional yang membahas masalah air dunia. WWF akan diselenggarakan di Bali, 18 - 25 April 2024 yang dihadiri 192 negara.
“Kita terpilih sebagai tuan rumah, untuk Word Water Forum ke – 10 di Bali, nanti,” terang Medya.
Menyoroti terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah WWF ke – 10. Medya menngungkapkan, bahwa terpilihnya tidak lepas dari beberapa faktor penting.
Pertama, komitmen Indonesia terkait dengan pengelolaan sumber daya yang mendapat penilaian baik dari public internasional.
Kedua, berdasarkan hasil voting pada saat ada pertemuan penawaran Indonesia sebagai tuan rumah WWF ke – 10.
“Kita terpilih karena komitmen kita dan memang negara-negara lain memillih kita sebagai tuan rumah,” ungkap Medya.
Dalam peringatan HAD, selain melaksanakan seminar, BWS Sumatera VII Bengkulu sebelumnya melakukan penanaman pohon bersama stakeholder dan masyarakat.
Sebagai upaya memberikan kesadaran dan ilmu pengetahuan sumber daya air di Provinsi Bengkulu.