Lantaran saat ini belum mempersiapkan apapun dan masih fokus terhadap seluruh pekerjaan yang masih tersisa di akhir masa jabatannya bersama Drs. Gustianto.
Jika dilihat, tentunya peluang Erwin Octavian di Pilkada Seluma mendatang juga sangat besar. Terlebih lagi partai yang saat ini dipimpinnya yaitu Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga meraih 6 kursi di DPRD Seluma.
Artinya PPP bisa mengusung calon Bupati tanpa harus berkoalisi dengan partai lainnya.
"Untuk saat ini kami masih akan terus melanjutkan semua pekerjaan yang tersisa dan satup ersatu menuntaskan janji yang telah kami sampaikan.
Terkait Pilkada nantinya akan kita rembukkan terlebih dahulu bersama partai, keluarga dan melihat antusias warga," tegas Erwin Octavian.
Sementara itu, salahsatu tokoh pemuda di Kabupaten Seluma, Jadio Pugantara mengatakan bahwa saat ini peluang Teddy Rahman maju sudah banyak diketahui orang.
Sehingga hal tersebut tidak perlu disembunyikan lagi.
Bahkan nama Teddy kerap dibicarakan baik dilingkungan sekitar maupun media sosial karena dianggap mampu bersaing dengan petahana saat ini.
"Sudah bukan rahasia lagi kalau Teddy Rahman bakal maju sebagai calon Bupati. Karena kerap jadi pembahasan masyarakat, bahkan di media sosial kini tengah ramai dibicarakan," ujar Pugantara.
Namun Pugantara juga mengakui bahwa Bupati Petahana juga berpeluang, karena dalam hasil pemilihan legislatif.
PPP berhasil meraih suara terbanyak di Kabupaten Seluma. Sehingga keduanya tentu memiliki keunggulan masing masing jika nantinya benar benar bertarung di Pilkada Seluma.
"Baik Teddy maupun petahana, semuanya sama sama punya peluang besar. Jadi sebaiknya persiapkanlah semua tantangan yang akan datang, baik internal maupun eksternal,"pungkas Pugantara.
Menanggapi Pilkada Seluma, Pengamat Politik yang juga sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FISIP UNIB, Dr. Mas Agus Firmansyah, M.Si mengatakan bahwa semua tokoh tentunya berpeluang dan boleh untuk bersaing di Pilkada Seluma.
Namun sebaiknya tetap perhatikan beberapa hal sebelum akhirnya memutuskan maju agar tidak salah langkah.
Karena saat ini petahana tentunya memiliki peluang yang lebih besar dalam Pilkada mendatang, karena menguasai birokrasi bahkan hampir setengah kemenangan biasanya sudah dipegang oleh petahana saat maju kembali karena memiliki kuasa.
Namun jika ada tokoh potensial yang ingin maju, tentunya harus memiliki "Modal" yang cukup untuk mengalahkan petahana.