KORANRB.ID - Komitmen PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) dalam mewujudkan integritas pelaksanaan bisnis telah diakui secara resmi oleh Sucofindo International Certification Services melalui pemberian sertifikasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan yang prestisius.
Langkah ini menegaskan komitmen BRI Finance dalam mendorong standar etika tinggi dan praktik bisnis yang bersih.
“Kami menegaskan komitmen kami untuk mengedepankan prinsip-prinsip integritas dalam semua aspek bisnis kami. Sertifikasi ini akan memperkuat posisi kami sebagai pemimpin dalam menjalankan praktik bisnis yang bersih dan bertanggung jawab,” kata Direktur Utama, Wahyudi Darmawan.
Sucofindo International Certification Services, sebuah Perusahaan yang telah diakui secara global untuk menerbitkan sertifikasi tersebut.
Setelah melalui proses evaluasi yang ketat terhadap upaya BRI Finance dalam memerangi korupsi di lingkungan perusahaan.
BACA JUGA:Hari Pertama Sidang PHPU Pilpres di MK Tanpa Tensi Tinggi, Paslon 1 Beberkan 11 Tindakan Kecurangan
Standar ISO 37001:2016 ini menyediakan panduan internasional untuk mengembangkan, menerapkan, memelihara, dan meningkatkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan dalam sebuah organisasi.
Penilaian ini mencakup beberapa unit kerja di Perusahaan yang memiliki kepentingan dalam pengadaan barang dan jasa.
Sertifikasi ini merupakan bukti dari dedikasi dan komitmen BRI Finance dalam menjaga integritas, transparansi dan akuntabilitas dalam semua aspek operasional dan bisnis Perusahaan.
Dengan mematuhi standar anti korupsi yang ketat, perusahaan bertujuan untuk membangun kepercayaan di antara para pemangku kepentingan dan berkontribusi pada lingkungan bisnis yang adil dan etis.
Meskipun begitu, pencapaian sertifikasi ini hanya sebagian dari komitmen yang lebih luas dari BRI Finance untuk menjaga integritas dan transparansi di seluruh lingkungan perusahaan.
BRI Finance selama ini telah mengambil langkah proaktif untuk memastikan bahwa setiap aspek operasionalnya dilakukan dengan prinsip-prinsip etika yang tinggi.
Salah satu inisiatif tersebut adalah penerapan kebijakan zero-tolerance terhadap korupsi di semua tingkatan organisasi.
BACA JUGA:Daftar 10 Negara Terkaya di Dunia, Salah Satunya Negara Tetangga Indonesia
Karyawan diberikan pelatihan regular tentang etika bisnis dan tata kelola yang baik, sementara pedoman internal yang jelas untuk memandu perilaku dan etika pekerja yang diterima dan tidak diterima oleh Perusahaan.