ARGA MAKMUR, KORANRB.ID – Bengkulu Utara dikenal memiliki angka investasi yang tinggi mencapai Rp 35 Triliun sejak 2016-2023.
Investasi tertinggi tersebut dari sektor pertambangan, terutama sektor pertambangan Mineral Bukan Logam dan Batuan atau MBLB.
Berikutnya ada sektor pertambangan batu bara dan perkebunan baik kelapa sawit serta pabrik Crude Palm Oil atau perkebunan Karet.
Dalam tujuh tahun tersebut, tercatat sudah ada Rp 34,6 Triliun investasi dari Investor dalam negeri atau Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
BACA JUGA:2 Abad Traktat London, Jajaki Peluang Investasi di Bengkulu
Serta Rp 1,3 Triliun yang bersumber dari Penanam Modal Asing atau PMA.
Namun ternyata, dari sektor serapan tenaga kerja ternyata investasi bidang pertambangan dan perkebunan besar tersebut tidak banyak menyerap tenaga kerja.
Mayoritas masyarakat di Bengkulu Utara justru bekerja di bidang pertanian dan perkebunan pribadi baik menggarap kebun miliknya maupun menggarap kebun milik pribadi.
Sebanyak 80.644 masyarakat BEngkulu Utara bekerja di sektor pertanian, Perkebunan dan Perikanan.
BACA JUGA:Tarik Investor dari China Tanam Investasi di Bengkulu Selatan
Jumlah tersebut masing-masing 58.004 pekerja laki-laki dan 22.640 pekerja perempuan.
Mereka adalah pekerja yang sudah berusia diatas 15 tahun dan bekerja full dalam satu minggu.
Sedangkan sektor pertambangan hanya sebanyak 4.543 orang yangs emuanya laki-laki.
Berikutnya, untuk sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib sebanyak 8.151 orang.
Mereka adalah masyarakat yang bekerja di pemerintahan dan sektor formal termasuk tenaga non aparatur sipil negara.