Peringati HKG, TPP PKK Gelar Bazar Ramadan

Senin 01 Apr 2024 - 22:37 WIB
Reporter : Bella Wilianti
Editor : Ade HR

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bengkulu memprediksi inflasi Provinsi Bengkulu pada Ramadan hingga Idul Fitri 2024 masih terkendali sesuai dengan rentang target nasional 2,5 plus minus 1 persen.

"Kami memperkirakan memang tekanan inflasi di Ramadan ini masih cukup tinggi karena ada kenaikan permintaan, berbagai upaya dimaksimalkan, mudah-mudahan cukup efektif meredam inflasi," tutur Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Dhita Aditya Nugraha.

Menurut Dhita meskipun terjadi kenaikan inflasi, namun diperkirakan masih berada pada batas atas rentang target inflasi yang telah ditetapkan nasional.

"Masih dalam ekspektasi, tapi pada batas atasnya, sasaran inflasi 2,5 plus minus satu persen, kami akan mencermatinya, angkanya sepertinya masih 3 persen lebih," imbuhnya.

BACA JUGA:Bidik Dugaan Korupsi Anggaran Rp30 Miliar di Setdakab Mukomuko, Jaksa Periksa Bendahara

Bank Indonesia yang juga merupakan bagian dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu berharap upaya penyediaan pasar murah yang masif dapat meredam tekanan inflasi provinsi berjuluk Bumi Rafflesia tersebut.

"Mudah-mudahan dengan adanya pasar murah yang masif itu bisa meredam tekanan inflasi agar tidak terlalu tinggi," ujar Dhita.

Seperti diketahui, postur perekonomian Provinsi Bengkulu didominasi oleh sektor konsumsi. 

Tingkat konsumsi yang tinggi tentu akan memberikan stimulus bagi perekonomian tanah kelahiran ibu negara pertama Fatmawati Soekarno itu.

BACA JUGA:Usulan Pencairan THR ASN Pemprov Paling Lama Kamis

"Konsumsi yang tinggi tentunya juga akan mendorong inflasi Bengkulu ke angka lebih tinggi," katanya.

Oleh karena itu, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah telah mengingatkan masyarakat agar bijak berbelanja.

Sehingga konsumsi masyarakat selama Ramadan dan Idul Fitri 2024 menjadi konsumsi yang tepat dan sesuai kebutuhan.

"Upaya tersebut diharapkan dapat mendorong perekonomian ke level yang lebih baik namum tidak menyebabkan lonjakan tinggi angka inflasi, yang dapat memberikan dampak negatif pula pada perekonomian," ucapnya.

BACA JUGA:Peredaran Uang Palsu di Seluma Jadi Sorotan, Ini Imbauan BRI Unit Tais

Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, kenaikan inflasi Bengkulu biasanya terjadi karena momen hari besar keagamaan dan nasional ketika konsumsi masyarakat mengalaminya lonjakan. 

Kategori :