SEPANG, KORANRB.ID - Dominasi motor-motor Ducati pada dua musim terakhir di MotoGP semakin menjadi-jadi. Gara-gara itu mulai muncul kasak-kusuk kalau regulator balapan, Dorna, seharusnya bisa memaksa Ducati mengurangi jumlah motor mereka. Tujuannya agar persaingan kembali sehat.
Sebagai perbandingan, Yamaha saat ini hanya menjalankan dua motor. Itu karena pabrikan Jepang tersebut sudah tidak memiliki tim satelit. Satelit mereka, RNF Racing pindah haluan menggunakan mesin Aprilia mulai awal musim 2023.
Dari 22 motor yang turun di tiap seri MotoGP saat ini, Ducati menjalankan delapan motor.
BACA JUGA: Berharap MKMK Jatuhkan Sanksi Terberat, Puan Sebut Kawan Lama Sudah Jadi Lawan Baru
Mereka memiliki tiga tim satelit yakni Pramac Racing, VR46, dan Gresini Racing. Dua motor lain turun atas nama tim pabrikan mereka yakni Ducati Lenovo.
Dominasi mereka semakin menjadi karena Desmosedici kini juga merupakan mesin paling bertenaga di MotoGP.
“Empat tim memang banyak. Tapi kenyataannya saat ini memang hanya Ducati yang mampu memasok mesin sebanyak itu di MotoGP,” ucap Direktur Olahraga Ducati Paolo Ciabatti dilansir Crash.
“Tapi saya yakin apa yang kami lakukan ini juga mendorong tim-tim pabrikan untuk lebih kompetitif,” tambahnya.
Menurunkan banyak motor memberi keuntungan tersendiri bagi pabrikan asal Italia itu. Mereka bisa mendapatkan jauh lebih banyak data karena saling berbagi informasi antartim sesama pengguna Ducati.
Ciabatti melanjutkan sejauh ini juga belum ada aturan dari Dorna yang membatasi jumlah sebuah pabrikan memasok mesin ke tim MotoGP.
“Peraturannya berbunyi, setiap tim satelit berhak bebas memilih berdasarkan paket yang ditawarkan pabrikan pemasok mesin, keunggulan mesin, paket teknis, dan biaya. Hanya itu,” jelas Ciabatti.(irr/dra)