Korban Terkaman Buaya Berasal dari Keluarga Tak Mampu, Tinggalkan Istri dan Anak, Rumah Sering Kebanjiran

RUMAHDUKA: Kades Tanah Harapan mengunjungi rumah korban terkaman buaya di Sungai Selagan. (Foto: Firmansyah/koranrb.id)--

Pada saat kejadian, korbaN melakukan penyelaman namun tidak timbul-timbul kepermukaan sehingga rekan korban khawatir dengan hal tersebut.

"Mereka ini sama-sama menyelam namun almarhum ini tidak muncul, karena curiga teman korbanpun langsung menyelam mencari korban,"terangnya.

BACA JUGA:Warga Meninggal Diterkam Buaya, BKSDA Diminta Jangan Tutup Mata

Saat teman korban menyusul ke dasar sungai benar saja. Korban didapati tengah diterkam paha sebelah kanan oleh buaya dan korban sempat berulang kali meninju buaya didasar sungai.

Karena ingin menolong rekan korban pun sempat terkena sentakan tubuh buaya saat berupaya membuat korban lemah.

Setelah itu korban bersama buaya hilang kurang lebih 1 jam, hingga akhirnya buaya tersebut mengantar jasad korban ke pinggir tebing sungai.

"Sempat terjadi perkelahian, namun karena keterbatasan nafas akhirnya buaya ini bisa menyeret korban menjauh dari rekannya. Rekan korban pun sempat terkena tumbur oleh buaya tersebut,"jelasnya.

BACA JUGA:Konflik Buaya dengan Warga di Sungai Selagan Raya Mukomuko, 2 Tahun 2 Nyawa Melayang

Sungai Selagan Raya ini memang banyak terdapat buaya. Kurangn lebih ada 50 ekor yang tersebar berkelompok-kelompok di sepanjang sungai Selagan Raya ini.

Maka dari itu warga tidak ingin lagi adanya konflik yang merugikan masyarakat ini. Dalam hal ini Pemerintah diharapkan dapat segera bertindak.

Dan yang harus di ingat buaya ini tidak satu, dan proses evakuasi bukan hanya formalitas saja.

"Buaya ini banyak, kalau hanya memasang jerat untuk satu buaya, dan kalau tidak dapat pulang bukan itu yang kami harapkan. Sebab warga kami sudah sangat resah dengan buaya ini,"tegasnya. (**)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan