Data Warga Miskin Esktrem Miliki Banyak Anak, Kelahiran Anak Rapat

PELAYANAN: Pemeriksaan kesehatan sebelum dilakukan program KB gratis tahun 2023 lalu. Foto: Firmansyah/RB--

MUKOMUKO, KORANRB.ID – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Mukomukp tahun ini akan kembali melakukan pendataan warga miskin yang memiliki banyak anak. 

Dimana usia anak dalam keluarga terlalu berdekatan, yang disebabkan karena tidak mengikuti program Keluarga Berencana (KB).

“Selain kami akan memperbarui data yang ada. Ini perintah langsung pimpinan untuk mengetahui warga yang berada di wilayah mana saja belum tersentuh program KB,” kata Kepala DP2KBP3A Kabupaten Mukomuko, Drs. Panji Surya.

BACA JUGA:Libur Usai, Kejari Tancap Gas Periksa 2 Bendahara Setda: Dugaan Korupsi Anggaran 2023

Panji mengatakan, pembaruan data keluarga yang memiliki banyak anak ini akan dilakukan secara betahap. Untuk hasil yang maksimal namun harus rampung sebelum akhir tahun.

Sehingga Pemkab Mukomuko bisa memiliki data akurat dan bisa menjalankan program KB di wilayah tersebut.

Sebab setiap keluarga wajib mengatur jarak kelahiran anak, agar bisa menata ekonomi keluarga dengan baik, serta mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari. 

"Pemerintah tidak melarang warga memiliki banyak anak. Namun yang menjadi permasalahan sekarang ini, masih banyak keluarga kurang mampu namun mereka tidak bisa menjaga jarak kelahiran anak-anaknya,’’ ujar Panji. 

Dicontohnya, anak masih berusia 2-4 tahun, namun sudah punya adik. Ini yang harus dilakukan pencegahan.

BACA JUGA:Ihsan Fajri Siap Maju Pilkada Bengkulu Tengah, Elva Hartati Ambil Formulir Cagub PDIP

‘’Pencegahan kelahiran yang rapat, kita lakukan dengan menyarankan agar ikut program KB,’’ sebutnya. 

Pengaturan usia kelahiran anak bertujuan agar bisa menata ekonomi. Tujuan besarnya menekan angka kemiskinan.

Pada dasarnya Pemkab Mukomuko, lanjut Panji, terus mendorong diadakannya KB gratis yang bisa dilaksanakan di setiap kecamatan.  

Dengan demikian warga tertarik menjadi akseptor KB atau peserta program KB. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan