BI Tingkatkan Daya Tarik Aset Rupiah, Nilai Tukar Semakin Terpuruk Terhadap Dolar AS

DOLAR: Petugas menghitung mata uang USD di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Rabu 17 April 2024. Nilai tukar Rupiah terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat dalam sepekan terakhir ini. -foto: jpg/koranrb.id-

KORANRB.ID - Nilai tukar Rupiah semakin terpuruk terhadap dolar Amerika Serikat (AS) alias USD.

Bloomberg Market Spot Rate hingga pukul 18.36 WIB Rabu 17 April 2024, USD menguat 44,5 poin atau 0,28 persen terhadap rupiah di level Rp 16.220.

Jakarta Interbank Spot Dollar Rate Bank Indonesia (JISDOR BI) mencatat mata uang Garuda berada di posisi Rp 16.240 per USD.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Edi Susianto menyatakan, selama periode libur Lebaran terdapat perkembangan di global.

Rilis data fundamental AS makin menunjukkan bahwa ekonomi masih cukup kuat.

BACA JUGA:Pendapatan Perbulan Tol Bengkulu Rata-rata Rp1 Miliar, HK: Tambah Pemasukan, Harus Diperpanjang!

Seperti data inflasi dan retail sales yang di atas ekspektasi pasar.

Selain itu, terdapat memanasnya konflik di Timur Tengah, khususnya konflik Iran dengan Israel.

“Perkembangan tersebut menyebabkan makin kuatnya sentimen risk off, sehingga mata uang EM (emerging market), khususnya Asia mengalami pelemahan terhadap USD,” kata Edi, Rabu 17 April 2024.

Bahkan, lanjut dia, sudah di sekitar Rp 16.100 dan terus melemah dalam dua hari terakhir.

Sehingga, Rupiah dalam dua hari terakhir diperdagangkan di kisaran Rp 16.150 sampai Rp 16.250 per USD.

Bank Indonesia (BI) memastikan akan melakukan langkah-langkah strategis dan terukur untuk menjaga kestabilan Rupiah.

Yakni, dengan terus berada di pasar untuk menjaga keseimbangan supply-demand valas di market.

BACA JUGA:330 CJH KOta Bengkulu Siap Berangkat, Catat Tanggal Penempatan dan Tes Kesehatan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan