BI Tingkatkan Daya Tarik Aset Rupiah, Nilai Tukar Semakin Terpuruk Terhadap Dolar AS
DOLAR: Petugas menghitung mata uang USD di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Rabu 17 April 2024. Nilai tukar Rupiah terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat dalam sepekan terakhir ini. -foto: jpg/koranrb.id-
Baik melalui triple intervention khususnya di pasar spot dan domestic non-deliverable forward (DNDF).
BI juga akan meningkatkan daya tarik aset rupiah untuk mendorong capital inflow.
Seperti melalui sekuritas rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan hedging cost.
Selain itu, memperkuat koordinasi dan komunikasi dengan stakeholder terkait.
Yaitu, pemerintah, Pertamina, dan yang lainnya.
BACA JUGA:Dosen UGM Ahli Nuklir jadi Buronan Polda Jatim, Ini Kasusnya
Terkait potensi BI menaikkan suku bunga acuan, Edi tidak mau gegabah.
“Kalau terkait menaikkan suku bunga itu kewenangan Rapat Dewan Gubernur (BI). Tentunya perlu pembahasan lebih luas dan dalam,” tandasnya.
Pada Selasa, 16 April 2024, Presiden Joko Widodo memanggil beberapa menteri dan Gubernur BI Perry Warjiyo untuk membicarakan soal isu geopolitik.
Serangan yang diluncurkan Iran kepada Israel membuat banyak negara khawatir, termasuk Indonesia.
Seusai rapat, Perry memastikan bahwa pihaknya akan terus menjaga nilai tukar Rupiah.
Berbagai intervensi akan dilakukan.
“Kita koordinasi dengan pemerintah, dengan fiskal, bagaimana jaga moneter dan fiskal,” ungkapnya.
Dia juga memastikan pasar untuk melakukan langkah yang selaras agar stabil.
Sayangnya Perry enggan untuk merincikan bagaimana arahan Jokowi.(**)