Harga Emas Diproyeksi Capai Rp 1,5 juta Per Gram
CETAK REKOR LAGI: Deretan logam mulia Antam di gerai perdagangan emas di Jakarta, beberapa waktu lalu. Harga emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk alias Antam diperdagangkan senilai Rp 1.345.000 per gram, 19 April 2024. Nilai tersebut sekaligus rekor baru --
KORANRB.ID - Ketegangan geopolitik Iran dan Israel yang memanas mengerek harga emas.
Melansir logammulia.com, harga emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk alias Antam diperdagangkan senilai Rp 1.345.000 per gram, kemarin, 19 April 2024. Nilai tersebut sekaligus rekor baru tertinggi.
Chief Executive Officer Jooara Gembong Suwito memproyeksi, masih terbuka peluang harga emas untuk membuat rekor lagi ke depan.
Karena kondisi ketidakpastian perekonomian global mulai tinggi. Sejalan dengan meningkatnya perang Iran dan Israel yang bergejolak belakangan ini.
BACA JUGA:Buah Pertemuan Jokowi dengan Eks PM Inggris, Sepakat Garap Sektor Ini
BACA JUGA:Percepat Sertifikasi Halal Produk Olahan Peternakan
Apalagi, Kamis waktu setempat, rudal Israel mengantam di kawasan Isfahan, Selatan Teheran. Artinya memang potensi konflik meluas.
“Pasar sudah memasang reaksi. Dalam sepekan terakhir harga emas sudah naik signifikan. Dari USD 2.200 per per ons troy menjadi USD 2.400 per ons troy.
Harga minyak juga naik. Dari situ pasar akan responsif terkait kondisi global tersebut,” ucap Gembong.
Menilik di 2022, perang Ukraina-Rusia langsung berpengaruh signifikan terhadap kondisi ekonomi global.
BACA JUGA:Dilema Ekspor Udang 2024, Antara Kejar Target USD3 Miliar dengan Isu Pencemaran Lingkungan
Harga komoditas melesat lantaran memang kedua negara merupakan penghasil komoditas besar. Yakni, gandum, minyak, dan gas alam.
“Termasuk saat ini, Iran sebagai salah satu penghasil komoditas minyak terbesar di dunia. Sehingga, perang tentu akan mengganggu suplainya,” imbuhnya.